kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IPO Isra Presisi Kelebihan Permintaan Hingga 11,08 Kali


Kamis, 08 Desember 2022 / 13:05 WIB
IPO Isra Presisi Kelebihan Permintaan Hingga 11,08 Kali
ILUSTRASI. Fasilitas produksi perusahaan pemasok komponen Grup Astra, PT Isra Presisi Indonesia Tbk (ISAP).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Isra Presisi Indonesia Tbk (ISAP) telah merampungkan masa penawaran umum penerbitan saham perdana atau initial public offering (IPO) pada periode 1-7 Desember 2022.

Penawaran tersebut mengalami kelebihan permintaan. Direktur Utama Isra Presisi Indonesia Asrullah mengatakan, saham IPO mengalami oversubscribe hingga 11,08 kali.

“Minat investor sangat tinggi, dengan melihat prospek bisnis Isra Presisi  dimana dalam tiga tahun terakhir mengalami pertumbuhan  signifikan. Di saat pandemi Covid-19, kami masih busa ekspansi dan tahun 2022 kebanjiran order baik pesanan dari pelanggan komponen otomotif, non otomotif maupun alat berat, bahkan sudah masuk ke komponen elektronik,"  kata Asrullah dalam keterangan resminya, Kamis (8/12).

Dalam aksi korporasi ini, Isra Presisi melepas sebanyak 1,5 miliar saham atau setara 37,31% ke masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp 96 per sahamnya. Sehingga total dana hasil IPO yang diraih mencapai Rp 144 miliar.

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan sekitar Rp 35 miliar sebagai modal kerja dalam pembuatan mould, dies, checking fixture produk aksesoris mobil after market (body kit, cover handle, garnish list Toyota, Daihatsu, Suzuki) dan aksesoris motor after market yang dikerjakan di PT Cakrawala Maju Sejahtera.

Baca Juga: Segera Go Public, Isra Presisi Indonesia (ISRA) Patok Harga IPO di Rp 96 Per Saham

Lalu sebesar Rp 34,5 miliar akan digunakan untuk modal kerja dalam pembuatan mould, dies, checking fixture aksesoris mobil after market (body kit, cover handle, garnish list Honda, Suzuki) dan aksesoris motor after market yang dikerjakan di PT Milenium Multiguna Mandiri.

Kemudian, senilai Rp 34,9 miliar akan digunakan sebagai modal kerja dalam pembuatan mould, dies, checking fixture produk aksesoris mobil after market (wiper, karpet mobil, body kit, cover handle, garnish list Nissan, Mitsubishi) dan aksesoris motor after market yang dikerjakan di PT Aristo Satria Mandiri Indonesia.

Adapun sebesar Rp 35,6 miliar akan digunakan untuk modal kerja dalam pembuatan ball screw, bearing spindle, arbor BT 50, arbor BT40, cutting tools, conrod screw yang dikerjakan di PT Techno Shouko Indonesia dan sisanya akan digunakan sebagai modal kerja operasional Isra Presisi yaitu pembelian bahan baku, bahan pembantu, listrik dan pembayaran gaji karyawan.

Secara bersamaan Emiten Bursa Efek Indonesia berkode saham ISAP ini juga menerbitkan sebanyak 750 juta waran seri I yang menyertai saham baru Isra Presisi atau setara 29,76% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum perdana saham.

Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.

Setiap pemegang dua saham baru Isra Presisi berhak memperoleh satu waran seri I di mana setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru Isra Presisi yang dikeluarkan dalam portepel.

Baca Juga: Isra Presisi Catatkan Peningkatan Pesanan Secara Pesat, Ini Penyebabnya

Waran seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham biasa atas nama yang bernilai nominal Rp 10 setiap sahamnya dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 125 yang dapat dilakukan setelah enam bulan sejak efek dimaksud diterbitkan, yang berlaku mulai tanggal 9 Juni 2023 sampai dengan 9 Desember 2027. Total hasil pelaksanaan waran seri I adalah sebanyak-banyaknya senilai Rp93,75 miliar.

Direktur PT Isra Presisi Indonesia Tbk Imam Hozali mengatakan, dengan menyandang status sebagai perusahaan terbuka akan menjadikan Isra Presisi untuk selalu menerapkan prinsip good corporate governance (GCG) dalam setiap langkah yang diambil.

"Diharapkan dengan menjadi perusahaan terbuka, perseroan dapat memanfaatkan kesempatan untuk berkembang dan tumbuh menjadi lebih besar yang tentunya dengan dukungan masyarakat sebagai salah satu pemegang saham," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×