kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

IPO, induk ANTV akan akuisisi lahan


Jumat, 28 Februari 2014 / 09:29 WIB
IPO, induk ANTV akan akuisisi lahan
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Intermedia Capital (IMC) hari ini akan menggelar public expose dalam rangka penawaran saham perdana (IPO) hari ini. Induk usaha stasiun televisi ANTV ini berniat menawarkan 15% saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Adapun, jumlah itu setara dengan 588,23 juta.

Berdasarkan prospektus ringkas perseroan, separuh jumlah saham yang ditawarkan adalah milik PT Visi Media Asia Tbk (VIVA). Artinya, saham baru yang akan ditawarkan hanya 7,5%. Ini adalah dana yang akan masuk kantong IMC. Sisanya, lari ke kantong VIVA. Nilai saham nomimal dibanderol Rp 100 per saham.

Sebelum IPO, VIVA menguasai 3,62 miliar saham IMC atau setara dengan 99,99%. Setelah IPO, kepemilikan VIVA akan tersisa 3,33 miliar saham atau 84,99%.

Dana yang diperoleh dari hajatan ini mayoritas, atau 80% akan digunakan untuk belanja modal.  Perinciannya, 30% untuk membeli lahan di Jakarta Timur atau Bekasi. Manajemen mengaku, pihaknya telah melakukan survey di sejumlah target lokasi. "Pembelian lahan nantinya dapat dilakukan dengan pihak terafiliasi dan/atau pihak ke tiga," jelasnya.

Selanjutnya, 25% akan digunakan untuk pembangunan kawasan studio baru. Pembangunan, saat ini masih dalam tahap perencanaan. Kemudian, 15% dana IPO akan digunakan anak usaha guna membangun infrastruktur penyiaran multipleksing melalui sistem terestrial di Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, dan beberapa wilayah lainnya.

Sedangkan sisanya, yaitu 10% akan digunakan untuk pengadaan alat transmisi analog dan peralatan pendukung penyiaran lainnya oleh entitas anak

IMC juga akan menggunakan 10% dana IPO untuk membayar utang kepada induk usaha, yakni VIVA. Pinjaman tanpa bunga dan jaminan ini akan jatuh tempo 31 Desember 2017. Pinjaman ini ditarik guna memenuhi kebutuhan modal kerja IMC.

Jumlah pokok pinjaman yang cair pada 12 Oktober 2010 ini sebesar Rp 151,71 miliar. Namun, saldo terutang pada 31 Desember 2013 tersisa Rp 40,73 miliar.

"Perseroan tidak mengadakan perjanjian tertulis dengan VIVA terkait pinjaman ini," ucap manajemen dalam prospektus.

Kemudian, penggunaan 10% dana IPO sisanya akan digunakan untuk modal kerja. IMC telah menunjuk PT Ciptadana Securities dan PT Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×