Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Golden Plantation Tbk akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelang akhir tahun. Saham perusahaan perkebunan ini ditawarkan di harga Rp 288. Harga tersebut berada di rentang atas dari penawaran awal Rp 250 sampai Rp 300.
Anak usaha PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) ini akan menerbitkan 800 juta saham baru atau setara 21,82% modal ditempatkan disetornya. Di situ, sebanyak 80 juta saham atau 10% dari saham baru diberikan untuk alokasi saham karyawan atau Employee Stock Allocation (ESA).
Golden Plantation dapat meraih dana segar Rp 230,4 miliar melalui aksi ini. Rencananya, 59% atau Rp 130,26 miliar akan digunakan untuk mengakuisisi dua perusahaan. Rinciannya, Rp 46,25 miliar untuk PT Bailangu Capital Investment (BCI) dan Rp 84,15 miliar untuk PT Persada Alam Hijau (PAH). Sekedar informasi, BCI memiliki cadangan lahan 9.000 hektar dan PAH punya 2.500 hektar. Lahan tersebut berlokasi di Sumatera Selatan dan Jambi.
Selanjutnya, 41% atau Rp 90,13 miliar akan dimanfaatkan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) dan modal kerja. Penggunaannya yaitu terkait pengembangan usaha di bidang kelapa sawit.
Selain IPO, Golden Plantation juga akan menerbitkan 1 miliar waran seri I di harga yang sama dengan sahamnya. Dana hasil waran itu akan dipakai untuk modal kerja. Waran seri I tersebut berlaku mulai 23 Desember 2015 sampai 20 Desember 2017.
Golden Plantation menunjuk PT CIMB Securities Indonesia sebagai penjamin emisinya. Masa penawaran sahamnya dilakukan 15 sampai 17 Desember. Lalu penjatahan kepada pemodal pada 19 Desember. Pengembalian uang pemesanan dan distribusi saham secara elektronik dilangsungkan 22 Desember. Kemudian pada 23 Desember, Golden Plantation akan mencatatkan saham dan warannya di BEI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News