Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) terus melandai. Namun kehadiran PT Amman Mineral International Tbk (AMMN) ditengarai bisa menjadi pendorong bursa saham dalam negeri.
Adapun kapitalisasi pasar BEI mencapai Rp 9.343 triliun posisi pada Selasa (6/6). Nilai itu turun sekitar Rp 156 miliar dari posisi akhir Desember 2022 di Rp 9.499 triliun
Fixed Income Analyst Kiwoom Sekuritas Abdul Azis memproyeksikan market cap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi meningkat seiring dengan positifnya kinerja saham dan fundamental perbankan.
"Terlebih adanya beberapa perusahaan yang initial public offering (IPO) juga bisa menambah kapitalisasi pasar dari IHSG," kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (6/6).
Baca Juga: Prospek dan Rekomendasi Saham MEDC di tengah Pembagian Dividen dan IPO Amman Mineral
Dalam laman E-IPO, ada dua perusahaan tengah telah memasuki masa penawaran umum, yakni PT Maxindo Karya Anugerah Tbk (MAXI) dan PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk (KLAS).
Selain itu ada tiga perusahaan dalam status book building, yaitu PT Amman Mineral International Tbk (AMMN), PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) dan PT Graha Mitra Asia Tbk (RELF).
Setali tiga uang, Investment Information Team Head Mirae Asset Sekuritas Indonesia Martha Christina menyebut kapitalisasi pasar bisa meningkat dengan banyaknya perusahaan yang IPO.
"Salah satu yang besar seperti AMMN berpotensi menambah kapitalisasi pasar sebesar Rp 120 triliun hingga Rp 129 triliun," tutur Martha.
Memang jika dicermati setelah listing bakal AMMN punya kapitalisasi jumbo. AMMN memasang harga bookbuilding di kisaran Rp 1.650-Rp 1.775 sehingga kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 120,24 triliun-Rp 129,35 triliun.
Baca Juga: Segera IPO, Amman Mineral Internasional (AMMN) Incar Dana Hingga Rp 12,93 Triliun
Namun Martha juga mengingatkan ada potensi pemberat kenaikan kapitalisasi pasar ini. Mulai dari penurunan harga komoditas dan ancaman resesi global.
Research Analyst Reliance Sekuritas Ayu Dian menilai kapitalisasi pasar masih akan cenderung flat untuk tahun ini karena adanya penurunan harga energi yang menekan kinerja saham komoditas.
Kendati begitu, Ayu menilai IHSG masih berpotensi rebound di tengah konsumsi domestik yang kembali kuat dan pertumbuhan ekonomi yang masih stabil.
Asal tahu saja, Bursa Efek Indonesia memasang target kapitalisasi pasar menembus level Rp 10.000 triliun hingga akhir 2023 ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News