Reporter: Ahmad Febrian, Rashif Usman | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk Apple terbaru, iPhone 16 dipastikan akan segera dijual di Indonesia. Kepastian ini setelah smartphone flagshiip ini mendapatkan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Sertifikasi ini menjadi syarat utama bagi Apple untuk memperoleh izin edar iPhone 16 dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Kehadiran model terbaru ini diprediksi akan memberikan dampak signifikan bagi industri ritel gadget di Tanah Air, termasuk PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), yang merupakan salah satu distributor utama produk Apple di Indonesia.
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, menyatakan, masuknya iPhone 16 akan mendorong peningkatan penjualan ERAA, sekaligus menjadi sentimen positif bagi prospek perusahaan ke depan. “IPhone memiliki segmentasi pasar kelas atas," kata Nafan kepada Kontan, pekan lalu.
Analis Trimegah Sekuritas, Heribertus Ariando mempredikis, iPhone 16 akan laris manis karena masyarakat Indonesia sudah menantikan produk ini sejak jauh-jauh hari.Dia mengambil contoh iPhone 15 yang diluncurkan di Indonesia pada akhir Oktober 2023. Hanya dalam waktu dua bulan, smartphone tersebut berhasil terjual 2,3 juta.
Baca Juga: Kemenperin Terbitkan Sertifikat TKDN 20 Produk Apple, iPhone 16 Boleh Dijual di RI?
Berdasarkan laporan keuangan Kuartal III-2024, penjualan bersih ERAA didominasi oleh ponsel dan tablet sebesar Rp 39,42 triliun. Naik 14,03% secara tahunan atau year on year (yoy).
"Sampai saat ini bisnis Utama ERAA masih di penjualan smartphone, dan brand Apple iPhone juga signifikan di penjualan tersebut. Diproyeksikan ERAA dapat windfall profit akibat rilis iPhone 16," ujar Heribertus.
Sebelumnya sejumlah analis saham memberikan pandangan yang konservatif dalam penjualan ERAA pada kuartal IV-2024, akibat penundaan rilis iPhone 16. Namun mereka memprediksi, penjualan mulai tumbuh pada semester I-2025 setelah iPhone 16 rilis.
"Namun demikian, penundaan rilis iPhone 16 ini dapat menyebabkan pergeseran penjualan ke full year 2025," ujar Analis Yuanta Research, Chandra Pasaribu dalam riset laporan keuangan ERAA kuartal III-2024.
Chandra memprediksi, penjualan ERAA pada 2025 akan menembus Rp 64,85 triliun dengan laba bersih tembus Rp 1,09 triliun. Dengan kinerja ini, Yuanta mempertahankan rating buy atau beli dengan target harga Rp 570.
Baca Juga: Cermati Prospek dan Rekomendasi Saham ERAA Seiring Masuknya iPhone 16 ke Indonesia
Sementara itu, Analis Ciptadana Sekuritas Alif Ihsanario juga mempertahankan rating beli dengan target harga Rp 520. Ia memprediksi, penjualan ERAA akan mencapai Rp75,81 triliun di 2025 dengan laba bersih Rp1,04 triliun.
"Meskipun penundaan peluncuran iPhone di Indonesia dapat mendatangkan windfall profit bagi penjualan di semester I 2025, kami mengasumsikan sikap konservatif mengingat daya beli yang lebih rendah, di samping tantangan yang sedang berlangsung menuju optimalisasi produktivitas dan normalisasi rasio opex," ujar Alif
Nafan menyampaikan ERAA sendiri tidak hanya fokus pada produk Apple, tetapi juga menjual berbagai merek smartphone dari Korea dan China. Dengan portofolio produk yang beragam, prospek kinerja ERAA tetap berkelanjutan, didukung oleh peningkatan penjualan.
Selain itu, momentum Hari Raya Keagamaan juga berpotensi mendukung pertumbuhan konsumsi masyarakat, terutama dengan adanya pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para pekerja.
Secara historis, lanjut Nafan, pada kuartal pertama setiap tahunnya, kinerja top line ERAA cenderung mengalami pertumbuhan. Namun, dari sisi bottom line, pertumbuhannya akan bergantung pada faktor biaya pokok penjualan serta biaya operasional, yang bisa memengaruhi profitabilitas perusahaan secara keseluruhan.
Selanjutnya: IHSG Melemah ke 6.600,3 di Pagi Ini (10/3), INCO, KLBF, ANTM Jadi Top Losers LQ45
Menarik Dibaca: Ini Langkah Awal Memulai Bisnis Kecil dan Cara Mengembangkannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News