Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebanyak Rp 250 miliar untuk tahun 2020. Salah satu alokasi belanja modal akan digunakan untuk menambah kapasitas lapangan terminal di Pelabuhan Tanjung Priok.
Investor Relations IPCC Reza Priyambada mengatakan, IPCC berencana membangun gedung parkir vertical di Pelabuhan Tanjung Priok. IPCC membutuhkan waktu sekitar 6 bulan hingga 8 bulan yang targetnya rampung pada tahun ini.
“Kami akan bangun gedung parkir vertikal 4 lantai, luas per lantainya satu herktare, artinya kami hanya akan dapat tambahan 3 lantai atau 3 Ha karena lantai dasar adalah lahan existing. Kalo misalnya dwelling time 6 hari dan ground slot capacity 800 unit, maka kami akan dapat tambahan kapasitas 144.000 unit CBU,” papar Reza, Kamis (2/1).
Baca Juga: Tiga Emiten Ini Membagikan Kado Tahun Baru Buat Pemegang Saham
Ade Hartono, Direktur Utama IPCC mengatakan, saat ini rencana pembangunan gedung parkir itu sedang dalam tahap penyelesaian administrasi. “Mudah-mudahan tahun depan sudah berjalan,” ungkap Ade, Senin (30/1).
Yang pasti, Indonesia Kendaraan Terminal berusaha segera merealisasikan rencana penambahan kapasitas tersebut.
Pada November 2019, jumlah kendaraan CBU yang ditangani oleh IPCC sebanyak 61.882 unit kendaraan atau melonjak 64,58% dibandingkan pencapaian di tahun sebelumnya sebanyak 9.708 unit CBU.
Jumlah tersebut terdiri dari CBU mobil yang ditangani di lapangan internasional berjumlah 35.843 unit dan 26.039 unit di lapangan domestik. Secara tahunan, unit kendaraan yang ditangani di lapangan internasional meningkat 28,50% menjadi 35.843 unit dari 27.893 unit pencapaian di tahun sebelumnya. Adapun ekspor naik 36,84% menjadi 30.948 unit dari 26.286 unit di periode yang sama di tahun sebelumnya.
Baca Juga: Arus bongkar muat dan pengantaran alat berat Indonesia Kendaraan (IPCC) turun 26,82%
Berbanding terbalik dengan kondisi arus bongkar muat kendaraan CBU yang masih menunjukkan peningkatan hingga akhir November tahun ini, segmen alat berat dan spareparts di lapangan penumpukan IPCC masih menunjukkan pelemahan.
Belum pulihnya kondisi di sektor pertambangan, perkebunan, dan infrastruktur membuat permintaan alat berat cenderung menurun sehingga berimbas pada kegiatan arus bongkar muat alat berat di lapangan IPCC. Tercatat jumlah kendaraan alat berat yang ditangani oleh IPCC pada November 2019 sebanyak 13.776 unit kendaraan atau lebih rendah 26,82 % ketimbang pencapaian di tahun sebelumnya sebanyak 18.826 unit alat berat.
Ade bilang, penurunan sektor alat berat ini masih menjadi tantangan bagi IPCC hingga saat ini. Pasalnya, hal ini terkait dengan kondisi industri pertambangan, perkebunan, dan infrastruktur. Yang jelas, dia menargetkan kinerja pada tahun ini bakal lebih baik ketimbang tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News