kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor wait and see, penawaran di lelang SUN pekan ini turun


Selasa, 14 September 2021 / 18:51 WIB
Investor wait and see, penawaran di lelang SUN pekan ini turun


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (14/9).

Pada lelang kali ini, jumlah penawaran yang masuk turun dibanding lelang SUN terakhir. Berdasarkan data DJPPR, total penawaran yang masuk pada lelang kali ini mencapai Rp 80,66 triliun.

Jumlah ini lebih kecil dibandingkan lelang SUN yang digelar Selasa (31/8) atau dua minggu lalu. Saat itu, penawaran yang masuk mencapai Rp 116,10 triliun yang merupakan rekor tertinggi sepanjang tahun ini.

Baca Juga: Per 31 Agustus 2021, BI beli SBN di pasar perdana mencapai Rp 137,49 triliun

Head of Investment Avrist Asset Management Ika Pratiwi Rahayu melihat, hasil ini masih berada di bawah targetnya yang sebesar Rp 90 triliun – Rp 100 triliun. Ia juga melihat, kalau penurunan ini karena investor yang masih mengambil sikap wait and see.

“Kemungkinan investor masih mengambil sikap wait and see menanti hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) di akhir bulan ini,” kata Ika kepada Kontan.co.id, Selasa (14/9).

Dari total penawaran yang masuk, pemerintah menyerap sebanyak Rp 21 triliun pada lelang kali ini, sejalan dengan target indikatif yang ditetapkan. Dalam lelang SUN kali ini, seri FR0090 yang akan jatuh tempo pada 15 April 2027 menjadi seri yang paling banyak diburu investor dengan jumlah penawaran masuk hingga Rp 21,69 triliun.

Namun, seri FR0091 justru menjadi seri yang paling banyak dimenangkan dalam lelang kali ini. Nominal yang diserap pemerintah mencapai Rp 6,6 triliun, dengan yield rata-rata yang dimenangkan sebesar 5,98%.

Banyaknya investor yang masuk ke tenor lima tahun, kata Ika, karena adanya sentimen risk-off dan sikap wait and see, sehingga banyak investor memilih tenor lebih pendek dalam portofolionya.

Untuk yield secara keseluruhan, Ika mengamati, seluruh tenor mengalami penurunan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan, jika dibandingkan dengan lelang sebelumnya. “Hanya satu seri FR0091 yang mengalami sedikit kenaikan pada lelang hari ini di 5,99% vs 5,98% pada lelang sebelumnya,” kata Ika.

Selanjutnya: Pemerintah kembali gelar lelang SBSN pekan depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×