Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas dunia kembali mengalami penurunan pada transaksi perdagangan Rabu (27/11).
Data yang dihimpun Reuters menunjukkan, harga emas di pasar spot melorot 0,5% menjadi US$ 1.454,41 per troy ounce per pukul 1903 GMT atau 02.03 pm waktu New York.
Baca Juga: Harga emas makin berkilau menjelang tengah hari
Sedangkan harga kontrak emas berjangka turun 0,5% menjadi US$ 1.453 per troy ounce.
Penurunan harga si kuning mentereng terjadi seiring pasar saham AS yang menembus rekor baru. Lompatan yang terjadi di pasar saham dipicu oleh adanya harapan bahwa Amerika Serikat dan China semakin mendekati untuk penandatanganan kesepakatan dagang serta data ekonomi AS yang positif.
Baca Juga: Donald Trump menyulut kemarahan China, harga emas langsung naik
"Mengingat situasi yang ada, pernyataan dari Gedung Putih bahwa kesepakatan AS-China semakin dekat terus mendorong keinginan untuk mengambil risiko investor," jelas Bart Melek, head of commodity strategist TD Securities kepada Reuters.
Baca Juga: Aneka Tambang (ANTM) luncurkan produk emas batik Bezel seri II
Dia menambahkan, hanya ada sedikit ketertarikan investor terhadap emas. "Selain itu, biaya untuk menyimpan aset dengan yield nol seperti emas juga semakin mahal."
Informasi tambahan saja, mengutip Reuters, Wall Street kembali menorehkan rekor pada Rabu (27/11) kemarin. Di sisi lain, kepercayaan investor terhadap market terbilang tinggi sehingga investor bergerak menjauh dari safe haven, seperti emas.
Baca Juga: Wall Street catat rekor tertinggi baru dipicu data ekonomi AS dan komentar Trump
Selain itu, ada data klaim pengangguran AS mingguan yang mencatatkan penurunan. Sedangkan pemesanan barang-barang inti membukukan kenaikan terbesar dalam sembilan bulan terakhir.
"Pergerakan harga emas masih akan bergerak di kisaran sempit di level US$ 1.445-US$ 1.450... Sedangkan level resistance US$ 1.475-US$ 1.480," jelas analis MKS PAMP dalam risetnya seperti yang dilansir Reuters.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News