Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli
Selain itu, terdapat sentimen global seperti perang dagang Amerika-China dan situasi geopolitik di dunia, serta Brexit yang masih belum juga mencapai perjanjian dagangnya.
Dari Indonesia sendiri investor perlu memperhatikan pemulihan ekonomi yang mungkin sedikit terhambat karena prediksi akan rendahnya kenaikan gaji di tahun 2021 serta tingkat pengangguran di Indonesia yang meningkat pesat selama 2020 (2,66 juta - 9,77 juta) sehingga menyebabkan penurunan daya beli masyarakat.
Melihat ekspektasi pemulihan ekonomi tahun 2021, maka reksadana berbasis saham menjadi pilihan yang menarik.
Hal ini dikarenakan, pasar modal Amerika (DJIA) dan Shanghai sudah mencatatkan kinerja positif masing-masing sebesar 6,03% dan 11.67% secara year to date. Sedangkan, pasar modal Indonesia masih tercatat negatif, sehingga peluangnya masih besar.
Selanjutnya: Berikut 10 unitlink campuran dengan return teratas hingga April 2018
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News