kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor mulai risk on, kinerja reksadana terproteksi akan membaik dari tahun lalu


Jumat, 22 Januari 2021 / 09:45 WIB
Investor mulai risk on, kinerja reksadana terproteksi akan membaik dari tahun lalu


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sepi produk baru pada tahun lalu, peluncuran produk reksadana terproteksi diperkirakan semakin semarak pada tahun ini. Kondisi perekonomian dan permintaan yang membaik jadi pendorong utama.

Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich mengungkapkan, lesunya penerbitan produk reksadana terproteksi pada tahun lalu tak terlepas dari naiknya risiko kredit yang meningkat yang membuat korporasi tidak banyak menerbitkan obligasi baru. Hal ini menyebabkan manajer investasi lebih berhati-hati dalam peluncuran produk baru reksadana terproteksi.

Sementara dari sisi peminat, Farash menilai investor juga mengambil posisi yang berbeda. Akibat risiko yang meningkat, investor pun akhirnya sangat defensif dan minat terhadap reksadana terproteksi ikut turun drastis.

Tapi didorong oleh pemulihan ekonomi, semenjak kuartal keempat 2020 penerbitan reksadana terproteksi baru pun meningkat. "Begitupun pada tahun ini, kemungkinan penerbitan obligasi korporasi juga akan lebih banyak sehingga penerbitan reksadana terproteksi baru juga berpotensi lebih baik dari tahun lalu," tutur Farash kepada Kontan.co.id, Kamis (21/1).

Baca Juga: Inilah para bos sekuritas yang diperiksa Kejagung terkait kasus BPJS Ketenagakerjaan

Tak hanya dari sisi penerbitan yang membaik, Farash optimistis dari sisi minat pun akan mengalami peningkatan pada tahun ini. Faktor pertama adalah minat risiko investor yang semakin membaik pada tahun ini. Faktor kedua, investor  banyak yang menyukai investasi dengan return relatif tetap dan ada jatuh temponya, yang merupakan karakteristik reksadana terproteksi.

Pada tahun ini, Farash memperkirakan imbal hasil reksadana terproteksi dengan tenor tiga tahun yang memiliki rating AAA akan sebesar 4,7%-4,8% setelah dikurangi pajak dan biaya lainnya. Sementara yang memiliki rating A akan sekitar 7%. 

Farash mengaku Avrist AM berencana akan meluncurkan dua produk reksadana terproteksi pada tahun ini. Adapun, untuk dana kelolaan, dia berharap pada akhir tahun bisa mencapai Rp 7,8 triliun. Pada 2020 kemarin, tercatat dana kelolaan Avrist AM sebesar Rp 5,42 triliun. 

Baca Juga: Penerbitan produk reksadana baru diperkirakan akan lebih semarak pada tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×