Reporter: Avanty Nurdiana, Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kendati hanya menawarkan kupon 7,95% per tahun, para pemilik modal ternyata masih antusias memburu obligasi negara ritel (ORI) 007. Jumat (16/7), yang merupakan hari kedua penawaran ORI007, investor telah menyerap ORI007 senilai Rp 1,58 triliun.
Bhimantara Widyajala, Direktur Surat Berharga Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, mengungkapkan, khusus di hari kedua penawaran ORI007 Jumat lalu, dari laporan 23 agen penjual, nilai pemesanan ORI007 yang masuk senilai Rp 818,02 miliar.
Rencananya, ORI007 akan ditawarkan sampai 30 Juli 2010. Target indikatif yang dipatok pemerintah dari penerbitan ORI007 ini hanya Rp 5 triliun. Target itu lebih rendah ketimbang ORI006 yang menargetkan Rp 8,42 triliun dan meraup Rp 8,54 triliun.
Tingginya minat terhadap ORI007 tak lepas dari agresivitas para agen penjualnya. Misalnya, dalam dua hari, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mampu menjual sebanyak 408,8 miliar atau 70% dari target yang ditetapkan Kementerian Keuangan sebesar Rp 584 miliar.
Profil risikonya rendah
Rina Arafah, Vice President Wealth Management Group BMRI, menuturkan, di hari pertama Bank Mandiri berhasil menjual ORI007 senilai
Rp 258 miliar. Lantas, pada hari kedua, mereka mampu menjual ORI007 senilai Rp 150,8 miliar. "Jika jatah kami habis, kami akan meminta tambahan kuota," tuturnya.
Peminat ORI007 juga datang ke para nasabah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Group Head Wealth Management BNI Lynna Mualiawan menjelaskan, sampai hari kedua BNI mampu menjual ORI007 senilai Rp 141 miliar. Sedangkan target total penjualan BNI Rp 500 miliar.
Penjualan ORI007 di PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga laris manis. Di hari pertama, BCA menjual sekitar Rp 137,4 miliar. "Di hari kedua total sudah Rp 237 miliar," jelas Jahja Setiatmadja, Wakil Direktur Utama BCA. Bank ini mendapat kuota penjualan ORI007 senilai Rp 487 miliar.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menilai keputusan pemerintah yang memberikan kupon 7,95% pada ORI007 mencerminkan kemampuan pemerintah memang hanya sebesar itu.
Meski bunganya tergolong rendah, Presiden Direktur Pefindo Ronald T. Andi Kasim menilai, ORI007 masih menjadi pilihan menarik bagi para investor. Pasalnya, imbuh Ronald, risiko ORI007 cukup rendah, sehingga disukai oleh para investor ritel.
Ronald memperkirakan, investor ritel akan tetap melirik ORI007 yang telah didesain dalam bentuk reksadana. "Investor ritel masih menganggap produk investasi seperti itu memiliki prospek yang cukup menarik," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News