Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Kondisi pasar modal tahun ini memang kurang menggembirakan. Buntutnya, banyak investor yang keluar dan hilang dari peredaran.
Kondisi ini mencerminkan minimnya bekal yang dimiliki para investor lokal dalam menghadapi fluktuasi yang terjadi.
Surachman Duracmhan atau Eyang Ratman, investor yang sudah malang melintang di dunia pasar modal Indonesia mengatakan, rata-rata investor lokal kurang memiliki pengetahuan fundamental dan teknikal yang baik.
Itu sebabnya, investor lokal hanya ramai ketika pasar sedang baik dan dalam jangka waktu yang sebentar. Kurangnya pengalaman dan pengetahuan tentang pasar modal menjadi faktor krusial investor lokal saat ini.
"Saat ini situasinya sedang sulit. Banyak orang yang hilang dari peredaran karena pasar lesu. Kalau saya, sudah bertahun-tahun tetap aktif di pasar modal," ujarnya kepada KONTAN, Sabtu (19/12).
Menurutnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) harus berperan dalam memberikan pengetahuan kepada para investor, khususnya investor pemula agar lebih memahami seluk beluk pasar modal.
Sebab, investasi di pasar modal bukanlah investasi yang hanya hitungan jari, ada periodikal tertentu agar bisa menuai hasil yang baik.
"BEI, perusahaan-perusahaan sekuritas, dan universitas-universitas harus lebih aktif lagi dalam memberikan informasi mengenai pasar modal ke masyarakat," lanjutnya.
Seperti diketahui, tahun depan BEI menargetkan pertumbuhan jumlah investor lokal mencapai 50%. Hal ini dilakukan untuk menambah share kepemilikan investor lokal yang saat ini masih sekitar 33% dibandingkan investor asing yang mencapai 66%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
