kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor Khawatir Ekonomi Melambat, Bursa Asia Ditutup Mixed pada Selasa (22/11)


Selasa, 22 November 2022 / 18:48 WIB
Investor Khawatir Ekonomi Melambat, Bursa Asia Ditutup Mixed pada Selasa (22/11)


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indeks saham di Asia sore ini Selasa (22/11) ditutup variatif (mixed) dengan kecenderungan naik tipis. Menurut tim riset Phillip Sekuritas Indonesia, pergerakan bursa Asia dipengaruhi oleh kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global.

China mungkin akan kembali memberlakukan kebijakan pembatasan aktivitas sosial Covid-19 yang ketat, sehingga berpotensi mengganggu rantai pasok (supply chain) global.

Kekhawatiran mengenai aktivitas perekonomian China kembali muncul setelah kota-kota besar seperti Guangdong dan Shijiazhuang memerintahkan jutaan warganya untuk tetap berada di dalam rumah. Sementara kota lain seperti Beijing menutup pertokoan dan memperketat aturan untuk berpergian.

Partai Komunis China berjanji bulan ini untuk mengurangi dampak ekonomi dari strategi Zero Covid-19. Setiap kasus penularan akan tetap diisolasi namun melalui perubahan aturan karantina dan lain-lain. 

Baca Juga: 5 Manfaat Makan Buah-Buahan Kering Setiap Pagi

Janji ini tampaknya akan sulit dipenuhi mengingat banyaknya jumlah kota yang menutup aktivitas bisnis atau mensyaratkan pabrik untuk mengisolasi pekerja mereka dari kontak dengan pihak luar pabrik.

Sentimen pasar juga tertekan oleh komentar tegas dari sejumlah pejabat tinggi bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve mengenai kebulatan hati mereka dalam memerangi inflasi.

Namun demikian, Presiden Federal Reserve Bank di San Francisco Mary Daly mengatakan, Federal Reserve seharusnya mempertimbangkan waktu yang diperlukan untuk merasakan dampak dari perubahan kebijakan.

Sementara itu, Presiden Federal Reserve Bank di Cleveland Loretta Mester mengatakan, pihaknya bersikap terbuka terhadap perlambatan laju atau tempo dari kenaikan suku bunga acuan.

Baca Juga: Meneropong Prospek Emiten Semen di Tengah Sejumlah Sentimen

Di pasar komoditas, harga minyak mentah naik tipis selama sesi perdagangan di Asia satu hari setelah Arab Saudi membantah laporan media massa bahwa OPEC+ sedang mendiskusikan penambahan pasokan minyak dunia.

Kedua jenis minyak mentah, Brent dan West Texas Intermediate (WTI) anjlok lebih dari 5% pada sesi sebelumnya. Ini terjadi setelah surat kabar harian the Wall Street Journal melaporkan penambahan hingga 500.000 barel per hari akan di pertimbangkan pada pertemuan OPEC+ tanggal 4 Desember yang akan datang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





[X]
×