kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,86   -28,87   -3.11%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor kembali memburu blue chips


Rabu, 09 Agustus 2017 / 07:20 WIB
Investor kembali memburu blue chips


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di jalur hijau sepanjang perdagangan Selasa (8/8). Pada penutupan perdagangan, indeks saham akhirnya bertengger di level 5.787,43, atau menguat 0,66% dibanding posisi penutupan sebelumnya.

Penguatan indeks saham dalam  negeri tersebut merupakan dampak penguatan Dow Jones Industrial Average (DJIA) pada perdagangan hari sebelumnya. "Pelaku pasar memanfaatkan sentimen naiknya laju bursa saham Amerika Serikat (AS), di mana indeks DJIA kembali memecahkan rekor melampaui level psikologisnya di atas 22.000," jelas Reza Priyambada, analis Binaartha Parama Sekuritas, pada KONTAN, kemarin.

Pada perdagangan Senin (7/8), indeks DJIA ditutup di level 22.118,42, menguat sekitar 0,12% dibanding penutupan hari sebelumnya. Level tersebut merupakan rekor penutupan tertinggi DJIA sepanjang sejarah.

Penguatan IHSG juga ditopang nilai tukar rupiah yang cenderung menguat. Kurs spot rupiah kemarin ditutup menguat tipis 0,06% menjadi Rp 13.313 per dollar AS. Meski begitu, kurs rupiah sempat menguat sampai mencapai Rp 13.298 per dollar AS.

Para analis menduga penguatan nilai tukar rupiah ini terjadi lantaran dana investor asing masuk ke pasar obligasi untuk mengikuti lelang surat utang negara, kemarin. Dalam lelang kemarin, penawaran yang masuk mencapai Rp 58,62 triliun. Ini merupakan jumlah penawaran tertinggi yang masuk ke lelang SUN tahun ini.

Meski begitu, investor asing masih mencatatkan posisi jual bersih alias net sell di bursa saham. Kemarin, investor asing membukukan jual bersih sebesar Rp 265,54 miliar. Alhasil, bila dihitung dalam lima hari terakhir, investor asing sudah membukukan jual bersih Rp 1,31 triliun.

Sebaliknya, investor dalam negeri tampak rajin berburu saham. Reza menyebut, pergerakan positif IHSG pada perdagangan kemarin juga didukung oleh peningkatan volume beli dari pelaku pasar. Bila peningkatan volume beli berlanjut, maka penguatan IHSG bisa berlanjut.

Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra melihat investor domestik menunjukkan posisi beli yang kuat di pasar. Selain itu, harga saham-saham blue chips juga kembali naik.

Kemarin, harga saham PT Astra International Tbk (ASII) menguat 1,27% ke level Rp 8.000 per saham. Saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) bahkan menguat sekitar 2,44% ke level Rp 8.400 per saham. Selain itu, harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga menguat 2,01% menjadi Rp 19.000 per saham.

Aditya menilai, kenaikan cadangan devisa Indonesia menambah sentimen positif di pasar. Pada akhir bulan lalu, Bank Indonesia mengumumkan cadangan devisa di Juli mencapai US$ 127,76 juta. Jumlah ini meningkat ketimbang posisi cadangan devusa di Juni yang cuma sebesar US$ 123,09 juta.

"Namun pelaku pasar harus tetap waspada dengan tekanan jual asing," jelas dia.

Reza memprediksi hari ini IHSG masih berpotensi menguat. Menurut hitungan dia, IHSG berpotensi menuju ke area resistance di 5.829. Bila level tersebut ditembus, IHSG akan lanjut menguat menuju level resistance berikutnya di 5.848.

Aditya juga memprediksi IHSG masih bakal menguat pada perdagangan hari ini. Ia melihat rentang pergerakan IHSG ada di antara support 5.745 dan resistance di 5.840.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×