kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Investor: Kami tidak percaya manajemen BUMI


Senin, 06 Oktober 2014 / 15:10 WIB
Investor: Kami tidak percaya manajemen BUMI
ILUSTRASI. Kacang mete salah satu jenis kacang yang aman dan baik dikonsumsi oleh penderita diabetes.


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Tidak mau kalah dengan manajemen PT Bumi Resoruces Tbk (BUMI) yang marah dan kecewa dengan para investor yang dinilai tidak mendukung rencana perseroan. Investor publik yang hadir dalam public expose (PE) insidentil hari ini pun membalas pernyataan manajemn BUMI.

Salman, salah satu investor publik yang hadir mengatakan, salah satu penyebab para investor publik tidak mengeksekusi haknya adalah karena pihaknya sudah tidak pecaya lagi kepada manajemen BUMI.

"Manajemen (BUMI) harus melakukan aksi korporasi yang membuat kami percaya, kalau kepercayaan publik ada, ya pasti kami akan percaya," ujarnya, Senin (6/10).

Selain itu, harga penawaran rights issue yang ditentukan manajemen pun ada di atas harga pasar ketika itu. Menurut jadwal rights issue BUMI, eksekusi penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dilakukan Juli 2014. 

Pada saat itu, rata-rata harga saham BUMI ada di kisaran Rp 189 per saham. Bahkan, sempat menyentuh level Rp 150 per saham. Sementara, harga pelaksanaan saham baru BUMI dibanderol Rp 250 per saham. 

"Kalau saja kami eksekusi hak kami, kami akan rugi," imbuh Salman. 

Steven, investor publik lainnya menambahkan, saham baru yang diterbitkan BUMI dalam rangka penawaran umum terbatas (IV) kemarin adalah saham seri B. Ia khawatir ada perbedaan hak dan perlakuan antara pemegang saham seri A dan seri B. 

Seperti diketahui, awalnya BUMI menawarkan sebanyak-banyaknya 32,19 miliar saham baru seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Adapun, harga penawaran dibanderol Rp 250 per saham. Namun, yang terserap ternyata hanya 15,85 miliar saham. 

Dari 15,85 miliar saham yang terserap, pemegang saham publik yang mengeksekusi hanya 11,41 juta. Mengutip prospektus rights issue BUMI, kepemilikan saham publik BUMI mencapai 70,82%. Jika semua mengeksekusi, maka seharusnya penyerapan oleh investor publik mencapai 22,8 miliar saham. 

Jadi, penyerap saham-saham baru BUMI selain investor publik yang minim itu, adalah Long Haul Holdings Limited melalui PT Karsa Daya Rekatama dan Castleford Investment Holdings Ltd melalui PT Damar Reka Energi. Masing-masing menyerap 6,9 miliar saham yang nilainya setara dengan US$ 150 juta. 

Adapun, saham-saham yang diserap digunakan unutk konversi utang BUMI kepada kreditur. Kemudian, sebanyak 2,04 miliar saham diserap oleh pembeli siaga, yakni PT Danatama Makmur. Sekitar 16,34 miliar saham yang tidak terserap dimasukkan kembali ke dalam portepel perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×