Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Koreksi bursa saham pada dua hari terakhir dimanfaatkan investor reksadana. Investor cukup tenang menghadapi kondisi ini, malahan sejumlah investor justru menambah kepemilikan unit penyertaan reksadana alias subscription.
Senior Fund Manager BNI Asset Management, Hanif Mantiq mengutarakan investor manajer investasi (MI) ini justru memanfaatkan koreksi bursa saham dengan subscription di berbagai jenis reksadana. Ia menjabarkan hanya dalam dua hari terakhir, investor masuk ke reksadana pasar uang sebanyak Rp 500 miliar dan reksadana saham Rp 25 miliar. Ia menerangkan subscription tersebut merupakan gabungan antara dana investor institusi dan ritel.
“Subscription di reksadana pasar uang investor melihat bunga deposito tidak menarik. Sedangkan di pasar saham tentu karena ingin memanfaatkan koreksi sehingga potensi keuntungannya menjadi tinggi,” papar Hanif.
Menurutnya, saat ini investor sudah mulai memahami risiko berinvestasi di pasar modal. Sehingga koreksi pada dua hari ke belakang tidak menimbulkan kepanikan namun justru jadi peluang bagi investor reksadana. “Dua hari terakhir tidak ada redemption. Ada yang khawatir menanyakan koreksi pasar saham. Kami jelaskan karena kinerja emiten kuartal I sedang buruk. Tapi karena horizon investasi mereka jangka panjang, tidak sampai melakukan redemption,” tambah hanif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News