kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor berpeluang melirik tenor panjang pada lelang sukuk negara terakhir


Jumat, 04 Desember 2020 / 19:23 WIB
Investor berpeluang melirik tenor panjang pada lelang sukuk negara terakhir
ILUSTRASI. Perbedaan yield besar antara tenor panjang dan pendek, membuat investor akan lebih memburu sukuk tenor panjang.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) terakhir pada Selasa, 8 Desember 2020 diyakini masih akan banyak dilirik investor. Investor kemungkinan besar akan memburu seri-seri dengan tenor panjang. Bahkan, penawaran yang masuk pada lelang pekan depan berpotensi di atas lelang sukuk negara sebelumnya.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) menetapkan target indikatif sebesar Rp 6 triliun dari penawaran lima seri SBSN lelang pekan depan. Tujuan lelang yakni untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020.

Director and Chief Investment Officer Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Ezra Nazula memprediksi, lelang pekan depan diyakini masih akan ramai peminat. "Kami melihat, lelang sukuk Selasa (8/12) akan ramai mengingat ini lelang terakhir untuk 2020, dan likuiditas dalam negeri masih tinggi," kata Ezra kepada Kontan.co.id, Jumat (4/12).

Kurva imbal hasil curam yang menunjukkan perbedaan yield besar antara tenor panjang dengan tenor pendek, membuat investor cenderung akan melirik seri-seri dengan tenor jangka panjang. Ezra memperkirakan yield Surat Utang Negara (SUN) di tahun depan untuk tenor 10 tahun akan berada di rentang 5,5% hingga 6%.

Baca Juga: Target kuartalan masih jauh, pemerintah bidik target rendah di lelang SBSN terakhir

Adapun untuk lelang pekan depan, pemburu SBSN diperkirakan masih dari investor lokal. Ini mengingat, likuiditas perbankan cukup tinggi, sehingga minat investor atas obligasi atau sukuk juga meningkat. "Kami perkirakan lelang pekan depan akan lebih tinggi dari lelang sebelumnya," tandasnya. 

Sebagai informasi, pada lelang SBSN 24 November 2020 lalu, pemerintah berhasil membukukan penawaran masuk sebanyak Rp 24,94 triliun, dengan nominal yang dimenangkan pemerintah sebanyak Rp 10 triliun. Dari kelima seri yang ditawarkan akhir November lalu, penawaran terbanyak masuk ke seri PBS028 dengan tenor 26 tahun yakni sebanyak Rp 13,10 triliun.

Baca Juga: Lelang terakhir sukuk negara, pemerintah hanya pasang target Rp 6 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×