kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor Berburu Aset Berisiko, Bursa Asia Kompak Menghijau


Selasa, 28 Desember 2021 / 18:56 WIB
Investor Berburu Aset Berisiko, Bursa Asia Kompak Menghijau


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas bursa utama Asia kompak menghijau hari ini, Selasa (28/12). Kenaikan tertinggi dicatatkan oleh Nikkei 225 Tokyo yang naik 1,37%, disusul Strait Times Index Singapura dengan kenaikan 0,78%, dan  Shanghai Composite Index yang naik 0,39%.

Dari dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,35% ke level 6.598,343. Bersamaan, investor asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) senilai Rp 548,99 miliar hari ini.

Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia menyebut, kenaikan bursa Asia didorong keyakinan kuat investor bahwa lonjakan kasus penularan virus Covid-19 yang disebabkan oleh varian Omicron tidak akan mengganggu pemulihan ekonomi global. Hal ini mendorong investor terus memburu aset-aset berisiko tinggi seperti saham.

Sementara itu, harga aset-aset yang di anggap aman atau safe haven seperti emas, surat utang Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan mata uang dolar AS terpantau bergerak datar.

Baca Juga: IHSG Diprediksikan Lanjut Menguat pada Rabu (29/12)

Dari sisi makroekonomi, investor mencerna rilis data produksi industri Jepang bulan November yang lompat 7,2% secara bulanan dan naik 5,4% secara tahunan. Angka ini merupakan yang tercepat sejak 2013 dan melebihi ekspektasi kenaikan 4,8%. Kenaikan data produksi industri didorong oleh peningkatan produksi di sektor otomotif seiring dengan mulai pulihnya rantai pasok global.

Kenaikan di bulan November ini mengikuti pertumbuhan pada bulan Oktober yang sebesar 1,8% secara bulanan sehingga data produksi industri sudah ekspansi selama dua bulan beruntun.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Teknikal Saham JSKY, SRTG, TKIM Pada Perdagangan Rabu (29/12)

Secara terpisah, data lain memperlihatkan bahwa tingkat pengangguran bulan lalu mencatatkan kenaikan untuk pertama kali sejak bulan Mei menjadi 2,8%, dari 2,7% pada bulan sebelumnya. Rasio job-to-applicant, indikator yang mengukur ketersediaan lowongan kerja stabil di angka 1,15 atau tidak berubah dari bulan sebelumnya.

Dari Korea Selatan, indeks komposit sentimen konsumen (composite consumer sentiment index) turun 3,7 poin ke level 103,9 di bulan Desember dari level 107,9 di bulan November 2021. Ini adalah level tertinggi selama lima bulan terakhir. konsumen atau rumah tangga merasa kurang optimis mengenai kondisi ekonomi saat ini sehingga cenderung akan mengurangi belanja di bulan-bulan mendatang.

Baca Juga: IHSG Menguat 0,35% Pada Selasa (28/12) Diiringi Net Buy Asing Rp 402 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×