kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Investor Asing Mencatat Net Sell Sejak Awal Tahun, Arus Dana Mulai Berbalik Masuk


Kamis, 28 Desember 2023 / 21:28 WIB
Investor Asing Mencatat Net Sell Sejak Awal Tahun, Arus Dana Mulai Berbalik Masuk
ILUSTRASI. Dana asing telah membukukan net sell atawa jual bersih Rp 7,06 triliun sejak awal tahun hingga Kamis (28/12).


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun ini, dana asing telah membukukan net sell atawa jual bersih Rp 7,06 triliun, menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga Kamis (28/12).

Sementara menurut data RTI, net sell asing sejak awal tahun mencapai Rp 8,17 triliun di seluruh pasar. Net sell ini tercatat terutama di pasar negosiasi yang mencapai Rp 14,71 triliun. Sementara di pasar reguler, investor asing mencatat net buy atau beli bersih Rp 6,54 triliun.

CEO Edvisor.id Praska Putrantyo mengatakan, arus net buy tersebut sempat berkurang seiring dengan era kenaikan suku bunga acuan The Fed yang memicu kenaikan suku bunga BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRR).

"Namun, tingginya optimisme investor terhadap peluang stabilnya suku bunga The Fed utk saat ini dan ke depan seiring meredanya laju inflasi AS dan domestik membuat arus dana asing kembali masuk ke pasar saham," kata Praska kepada Kontan.co.id, Kamis (28/12).

Dana asing kembali masuk ke pasar saham dalam satu bulan terakhir. Net buy dalam satu bulan terakhir di pasar reguler mencapai Rp 3,51 triliun. Sedangkan di seluruh pasar, net buy asing mencapai Rp 5,39 triliun pada periode yang sama.

Baca Juga: Transaksi Afiliasi Ramai di Akhir 2023, Ini Catatan & Rekomendasi Saham dari Analis

Berikut 5 saham net buy terbesar asing di seluruh pasar sejak awal tahun hingga Kamis (28/12):

  1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Rp 6,56 triliun
  2. PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CMNA) Rp 5,15 triliun
  3. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) Rp 4,25 triliun
  4. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Rp 2,5 triliun
  5. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Rp 2,22 triliun

Baca Juga: IHSG Menguat 0,80% Hari Ini, Simak Prediksi Untuk Esok (29/12)

Sementara 5 saham net sell terbesar asing hingga sejak awal tahun hingga Kamis (28/12):

  1. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Rp 1,95 triliun
  2. PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 1,38 triliun
  3. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) Rp 1,36 triliun
  4. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Rp 1,25 triliun
  5. PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) Rp 1,17 triliun

Baca Juga: IHSG Naik ke 7.303, Simak Proyeksi Indeks Saham Untuk Jumat (29/12)

Praska bilang, saham-saham di sektor perbankan, khususnya yang berkapitalisasi besar seperti BBRI dan BMRI menjadi yang paling banyak diburu oleh investor asing.

Selain itu, terdapat saham industri dasar, seperti AMMN, barang konsumen primer seperti ICBP, dan barang konsumen non primer, seperti FILM yang juga menjadi buruan investor asing sejak awal tahun.

"Sementara saham-saham yang paling banyak dijual oleh investor asing di antaranya seperti UNTR, INCO, BTPS, PGAS, MTEL, dan ADRO," tutur Praska.

Menurut dia, hal tersebut tidak terlepas dari torehan kinerja finansial serta prospek fundamental dari masing-masing emiten tersebut.

Adapun, Praska menilai tren arus dana investor asing di tahun 2024 berpotensi mencatatkan net buy di keseluruhan pasar, mengingat peluang kelonggaran moneter, terlebih jika laju inflasi AS mulai stabil turun di bawah 3%.

"Hal ini tentu akan mendorong ekspektasi kelonggaran moneter di mana sudah terefleksi pada turunnya yield obligasi pemerintah AS dan SBN tenor 10 tahun. Selain itu, kurs rupiah juga sudah menunjukkan penguatan," lanjut dia.

Baca Juga: IHSG Makin Bersinar, Penutupan 28 Desember 2023 Tembus 7.300

Banyak faktor yang mempengaruhi masuknya aliran dasa asing di tahun ini, seperti kebijakan bank sentral AS, kondisi kurs rupiah, sentimen geopolitik, serta prospek ekonomi dari Indonesia sendiri dalam jangka panjang. 

"Menurut saya, saham-saham dari sektor perbankan, barang konsumen primer dan non primer, properti, barang baku, dan industri dasar masih berpeluang menjadi incaran asing," imbuh dia.

Data Bank Indonesia berdasarkan transaksi 27-30 November 2023 menunjukkan investor asing mencatat net buy sebesar Rp 15,92 triliun. Pembelian di pasar saham mencapai Rp 4,94 triliun sementara di pasar Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp 10,6 triliun.

Catatan terbaik sebelumnya adalah pada pekan ketiga Januari sebesar Rp 14,8 triliun. Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda menambahkan, inflow pada pekan ini dinilai melanjutkan tren positif. Net buy sudah berlangsung selama tiga pekan berturut-turut. 

"Dana asing tetap mengalir deras meski kekhawatiran sempat muncul karena Indonesia mulai menggelar pesta akbar kampanye pemilihan umum dan pemilihan presiden (pilpres) 2024," kata Vicky kepada Kontan.co.id, Kamis (28/12).

Baca Juga: IHSG Diprediksi Melesat di 2024, Saham Nikel dan Kendaraan Listrik Diramal Moncer

Vicky menilai, saham-saham yang paling banyak diburu oleh investor asing di tahun 2023 ini yaitu saham-saham perbankan seperti BBRI, BBNI, dan AMMN. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, pertama pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan mencapai 5% pada tahun 2023, yang akan mendorong peningkatan permintaan kredit.

Kedua, kondisi makro ekonomi Indonesia yang relatif stabil, dengan inflasi yang terkendali dan suku bunga yang rendah. Ketiga, prospek pertumbuhan industri perbankan yang positif, terutama didorong oleh digitalisasi.

Sedangkan, saham-saham yang paling banyak dijual oleh asing sepanjang tahun 2023 ini menurutnya yaitu saham UNTR, INCO, dan BTPS yang juga disebabkan oleh beberapa faktor, terutama faktor penurunan harga komoditas global, yang disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

"Selain itu juga adanya risiko kenaikan suku bunga global, yang akan menekan permintaan komoditas dan kondisi geopolitik yang tidak stabil, yang dapat mengganggu pasokan komoditas," paparnya.

Baca Juga: IHSG Naik 0,80% ke 7.303 Pada Kamis (28/12), INDY, BBTN, GGRM Top Gainers LQ45

Vicky memproyeksikan tren aliran dana asing ke Indonesia diperkirakan akan tetap positif pada tahun 2024, mengingat sebentar lagi terdapat momentum pemilu di 2024. Adapun, terkait kondisi makro ekonomi Indonesia yang relatif stabil, dengan inflasi yang terkendali dan suku bunga yang rendah, akan mendorong investor untuk berinvestasi di Indonesia.

"Kondisi geopolitik, yang stabil akan mendorong investor asing untuk berinvestasi di Indonesia. Dan yang terakhir, kebijakan pemerintah, yang mendukung investasi akan menarik investor asing untuk berinvestasi di Indonesia," ungkap Vicky.

Saham-saham yang menurutnya menarik untuk menjadi incaran asing yaitu, BBRI, BBNI, AMMN, ASII, UNVR, INDF, ICBP, CTRA, dan JSMR. Sementara itu, ia merekomendasikan saham BBRI, ASII, dan INDF.

Sedangkan Praska merekomendasikan sejumlah saham yang menarik untuk dicermati, di antaranya saham ASII, ADMR, TLKM, INKP, dan TOWR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×