kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Investor asing borong surat utang Asia selama 6 bulan beruntun, Indonesia tertinggi


Kamis, 14 November 2019 / 08:50 WIB
Investor asing borong surat utang Asia selama 6 bulan beruntun, Indonesia tertinggi
ILUSTRASI. Lelang Surat Utang Negara (SUN). KONTAN/Baihaki/10/9/2013


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor asing mencatatkan pembelian bersih surat utang Asia selama enam bulan beruntun.

Data Reuters menunjukkan, menurut data dari bank regional dan asosiasi pasar obligasi di Indonesia, Malaysia, Thailand, Korea Selatan dan India, arus dana asing bersih ke pasar surat utang Asia mencapai US$ 2,14 miliar di sepanjang bulan lalu. Ini merupakan yang tertinggi sejak Juli.

Investor luar negeri membeli obligasi Indonesia senilai US$ 2,07 miliar pada bulan Oktober, yang merupakan tertinggi dalam empat bulan. Obligasi India menarik arus US$ 518 juta.

"Ini menyiratkan bahwa pencarian yield menarik di pasar global tetap kuat. Kedua pasar juga diperkirakan akan melakukan pengurangan suku bunga lebih lanjut," kata Khoon Goh, kepala penelitian Asia di ANZ di Singapura kepada Reuters.

Bank Indonesia memangkas suku bunga untuk keempat kalinya dalam empat bulan di bulan Oktober.

Baca Juga: Menimbang Peluang Cuan Investasi ORI016 dan Obligasi BRI

Analis menilai, antisipasi reformasi lebih lanjut dari pemerintah Perdana Menteri India Narendra Modi, setelah pemotongan pajak perusahaan pada bulan September, mengangkat aliran ke obligasi India. 

Sementara itu, surat utang Korea Selatan, Thailand dan Malaysia mengalami arus keluar neto dalam sebulan terakhir. Ekspektasi dari fase satu dari perjanjian perdagangan antara China dan Amerika Serikat membantu aliran obligasi bulan lalu, tetapi kurangnya kemajuan pada perjanjian telah menimbulkan keraguan tentang apakah suatu kesepakatan perdagangan akan segera terwujud.

Baca Juga: Yield SUN kembali naik respon atas ulah Trump soal AS-China

"Investor ingin melihat penandatanganan formal perjanjian fase satu dan tanda-tanda kesepakatan ekonomi akan berlanjut  sebelum mereka melakukan suntikan dana lebih lanjut," kata Goh dari ANZ.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×