Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intraco Penta Tbk (INTA) melalui entitas anak yaitu PT Tenaga Listrik Bengkulu (TLB) berhasil melaksanakan first firing atau penyalaan turbin PLTU pertama kali di salah satu unit pembangkit yang telah selesai pembangunannya.
Proyek ini merupakan joint venture antara PT Inta Daya Perkasa yang dimiliki sepenuhnya oleh INTA dengan Bengkulu Power Hongkong Ltd, anak perusahaan Power China Resources Ltd, TLB telah
Baca Juga: Penjualan alat berat lesu, Intraco Penta (INTA) menggenjot diversifikasi pendapatan
Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batubara dengan kapasitas 2x100MW di Propinsi Bengkulu telah mulai dibangun sejak tahun 2016, dimana rencananya akan mulai berjalan penuh pada kuartal I?2020.
PLTU di Bengkulu merupakan portofolio kedua pembangkit listrik milik grup INTA setelah PT TJK Power di Batam yang merupakan satu?satunya PLTU di Batam yg memasok energi listrik ke PLN Batam.
Sesuai perjanjian jual?beli tenaga listrik (Power Purchase Agreement) antara TLB dengan PLN yang ditandatangani pada 2015, PLTU ini akan memasok listrik kepada PLN selama 25 tahun sejak rencana rampung tahun depan.
Baca Juga: Produksi alat berat turun 18,47% kuartal III, Hinabi buka kemungkinan revisi target
"Kami sangat bersyukur tahapan pembangunan PLTU di Bengkulu ini berjalan dengan lancar dimana hari ini memasuki tahap first firing unit 1," ungkap Direktur Utama INTA Petrus Halim, Sabtu (16/11).
Lebih lanjut ia berharap PLTU pertama di Bengkulu ini bisa selesai awal tahun depan, maka akan memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal selain sebagai bagian dari program pemerintah dalam pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt yang sejalan dengan visi INTA dalam mengembangkan ekonomi masyarakat lokal di Indonesia.
Dalam keterangan tertulisnya, Willianto Febriansa, Komisaris Utama PT TLB mengungkapkan, Pembangunan PLTU Bengkulu ini merupakan salah satu proyek penting dalam sistem tenaga listrik Sumatera dalam upaya memenuhi pertumbuhan permintaan tenaga listrik dan berpotensi mengundang banyak investor untuk masuk ke Provinsi Bengkulu.
Baca Juga: Produksi tembaga dan emas Freeport merosot lebih dari setengahnya di kuartal III
Adapun total investasi untuk proyek ini diperkirakan sekitar US$ 360 juta dan didukung pendanaan dari perbankan serta modal TLB sendiri.
“Kami berharap setelah tahapan first firing, tahapan berikutnya untuk unit kedua akan berjalan lancar tahun depan. Ditunjang oleh pengalaman INTA grup selama lebih dari 45 tahun serta dukungan berbagai unsur pemerintah, masyarakat, dan instansi?instansi terkait kami yakin PLTU ini dapat memberikan keandalan listrik bagi masyarakat dan industri di Bengkulu," tutup Petrus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News