kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Intraco Penta (INTA) Alokasi Belanja Modal Rp 84 Miliar pada Tahun 2023


Selasa, 24 Januari 2023 / 12:00 WIB
Intraco Penta (INTA) Alokasi Belanja Modal Rp 84 Miliar pada Tahun 2023


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intraco Penta Tbk (INTA) menargetkan penjualan pada tahun 2023 sebesar Rp 1,2 triliun. Guna mencapai target tersebut telah menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) hingga Rp 84 miliar untuk tahun 2023.

INTA akan menganggarkan belanja modal atau capex sebesar Rp 84 miliar atau naik 60% dari capex tahun 2022 sekitar Rp 52,53 miliar. Sementara untuk target penjualan di 2023 naik sekitar 95% dari target tahun 2022 sebesar Rp 657 miliar menjadi Rp 1,2 triliun.

Sekretaris Perusahaan INTA Astri Duhita Sari mengungkapkan perusahaan mentargetkan peningkatan penjualan sejalan dengan tren penjualan alat berat.  Peningkatan permintaan alat berat berasal dari sektor pertambangan batubara dan nikel, perkebunan, dan proyek infrastruktur akan menjadi penopang utama. 

“Sebagian besar belanja modal akan dialokasikan untuk pembelian alat berat dan peremajaan rental fleet serta pengembangan software enterprise resource planning (ERP),” kata Astri kepada Kontan.co.id, Selasa (24/1).

Baca Juga: Tambah Monsieur Spoon hingga Gokana, Champ Resto (ENAK) Lanjut Ekspansi pada 2023

Astri berharap dengan peningkatan belanja modal tahun ini dan mengontrol biaya operasional akan mendukung meningkatkan penjualan alat berat sehingga berdampak positif terhadap kinerja keuangan INTA di tahun 2023.

Menurut Astri pada tahun 2023, walaupun banyak pembahasan mengenai resesi, namun perusahaan cukup optimis dan tetap bertahan dengan memanfaatkan momentum batu bara dan nikel yang sedang high demand.

Sebagai informasi, INTA meraup pendapatan pada sembilan bulan pertama 2022 Rp 497,16 miliar atau naik 12,03% dari periode sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 443,78 miliar. 

Selain itu, total aset INTA sebesar Rp 2,38 triliun atau turun 2,4% dibandingkan total aset pada tahun 2021 sebesar Rp 2,44 triliun. Sementara itu, INTA masih mencatat rugi bersih komprehensif sampai kuartal III-2022 sebesar Rp 99,56 miliar.

Di sisi lain, INTA akan melakukan berbagai strategi pada tahun 2023 untuk mempertahankan bisnis dan usaha, agar tidak terdepak dari bursa saham (delisting). 

Adapun potensi delisting disebabkan suspend saham INTA yang terjadi sejak Mei 2022. Suspensi ini disebabkan oleh opini disclaimer untuk laporan keuangan untuk laporan keuangan tahunan (LKT) 2021 dan ekuitas Intraco Penta yang masih negatif.

Baca Juga: Masyarakat Kian Sadar Berinvestasi Emas, Antam (ANTM) Akui Makin Ketiban Berkah

Salah satu upaya INTA untuk bertahan mendorong penjualan pada lini alat berat dan penjualan suku cadang dengan jaringan bisnis yang tersebar di Indonesia. Dimana diperkirakan bisnis Energi yang berkembang pesat dapat mendorong kinerja INTA untuk menyediakan produk pilihan untuk melayani sektor tersebut.

"Kendati ada bayangan resesi global. namun tentunya kami juga cukup optimis dengan penjualan alat berat pada tahun 2023 dengan momentum tingginya permintaan batu bara dan nikel,"tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×