Penulis: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Simak daftar Top Gainers LQ45 saat IHSG Melemah pada Senin (4/11). Cek informasi terkait posisi ketiga emiten yang alami kenaikan tertinggi pada indeks LQ45.
Saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) ditutup menguat di bursa, berakhir pada harga Rp 7.450 per saham. Dibandingkan penutupan hari Jumat (1/11), saham INDF naik 2,05% dari harga sebelumnya di Rp 7.300 per saham.
Pembukaan hari ini, INDF berada di level yang sama dengan penutupan sebelumnya, yakni Rp 7.300 per saham.
Baca Juga: IHSG Melemah 0,34% ke 7.479 pada Senin (4/11), SMGR, INTP, GOTO Jadi Top Losers LQ45
Selama perdagangan, saham INDF mencapai harga tertinggi Rp 7.525 dan terendah Rp 7.300, dengan kenaikan harian sebesar Rp 150 per saham.
Dalam sepekan terakhir, harga saham INDF mengalami penurunan 1,00% dibanding harga pada 28 Oktober 2024 yang berada di Rp 7.525. Namun, dibandingkan dengan harga setahun lalu pada 3 November 2023 yang sebesar Rp 6.375, saham ini telah naik 16,86%.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), total nilai transaksi saham INDF mencapai Rp 115 miliar dengan volume transaksi sebesar 154.943 lot.
Lewat laba bersih per saham (EPS) Rp 1.330, saham ini memiliki rasio harga terhadap laba (PER) sebesar 5,49 kali dan rasio harga terhadap nilai buku (PBV) sebesar 0,99 kali.
Baca Juga: Bursa Saham China Menguat pada Perdagangan Senin (4/11), Menjelang Pemilu AS
ADRO Naik Lebih dari 3%
Berikutnya ada saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang turut menguat pada penutupan bursa, ditutup di harga Rp 3.930 per saham. Dibandingkan dengan penutupan hari Jumat (1/11), harga saham ADRO meningkat sebesar 3,69% dari posisi sebelumnya di Rp 3.790.
Saham ini dibuka lebih tinggi dari harga penutupan sebelumnya, yaitu di Rp 3.840 per saham. Selama perdagangan, saham ADRO mencapai harga tertinggi Rp 3.940 dan terendah Rp 3.840, dengan kenaikan harian Rp 140 per saham.
Selama sepekan terakhir, harga saham ADRO mengalami kenaikan sebesar 6,79% dibanding harga pada 28 Oktober 2024 yang berada di Rp 3.680. Secara tahunan, harga saham ini telah meningkat 57,83% dari Rp 2.490 pada 3 November 2023.
Catatan BEI menunjukkan total nilai transaksi saham ADRO mencapai Rp 548,80 miliar dengan volume perdagangan sebanyak 1.410.505 lot.
Dengan laba bersih per saham (EPS) Rp 776, saham ini memiliki rasio harga terhadap laba (PER) sebesar 4,88 kali dan rasio harga terhadap nilai buku (PBV) sebesar 1,02 kali.
Tonton: IHSG Turun, CEK 10 Saham LQ45 dengan PER Terendah & Tertinggi 1 November 2024
BBNI Turut Menguat
Terakhir, ada saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mengalami penguatan pada penutupan bursa, dengan harga akhir di Rp 5.300 per saham.
Dari penutupan hari Jumat (1/11), harga saham BBNI meningkat sebesar 1,92% dari Rp 5.200. Saham ini dibuka lebih tinggi dari harga penutupan sebelumnya, yaitu Rp 5.225 per saham.
Selama sesi perdagangan, saham BBNI mencatatkan harga tertinggi di Rp 5.325 dan terendah di Rp 5.150, dengan kenaikan harian sebesar Rp 100 per saham.
Baca Juga: Reksadana Pasar Uang Kembali Pimpin Imbal Hasil Sepekan, Ini 5 Terbaiknya
Dari data sepekan terakhir (28 Oktober 2024), harga saham BBNI turun 3,64% dibandingkan harga saat itu, yang berada di Rp 5.500. Namun, dibandingkan dengan harga setahun lalu pada 3 November 2023, saham ini telah meningkat sebesar 8,38% dari Rp 4.890.
Data BEI ungkap total nilai transaksi saham BBNI mencapai Rp 166 miliar, dengan volume perdagangan sebanyak 316.695 lot.
Lewat laba bersih per saham (EPS) sebesar Rp 583, saham ini memiliki rasio harga terhadap laba (PER) sebesar 8,92 kali dan rasio harga terhadap nilai buku (PBV) sebesar 1,23 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News