kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.912   18,00   0,11%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Intip Target Produksi Samindo Resources (MYOH) Sepanjang Tahun 2023


Sabtu, 21 Januari 2023 / 20:20 WIB
Intip Target Produksi Samindo Resources (MYOH) Sepanjang Tahun 2023


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Samindo Resources Tbk (MYOH) menargetkan kenaikan kinerja volume pemindahan batuan penutup alias overburden removal (OB) untuk tahun ini.

Kepala Hubungan Investor MYOH Ahmad Zaki Natsir mengungkapkan, tahun ini MYOH menargetkan volume overburden sebanyak 35 juta bank cubic meter (bcm). Meski belum mengungkapkan realisasi overburden removal tahun lalu, Zaki mengatakan target ini meningkat dari tahun sebelumnya.

Zaki bilang, kenaikan target volume OB ini merujuk pada kenaikan target produksi batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di 2023. Dengan kenaikan ini, berarti sebagian besar operator akan menaikkan produksi di 2023. 

“Hal tersebut tentu akan berimbas juga pada target produksi yang dibebankan kepada kontraktor. Minimal apabila tidak ada proyek baru, kontraktor bisa mendapatkan kenaikan volume di 2023,” kata Zaki kepada Kontan.co.id, Kamis (19/1).

Baca Juga: Intan Baru Prana (IBFN) Optimistis Perubahan Usaha akan Memperbaiki Ekuitas di 2023

Saat ini, Zaki mengatakan MYOH sedang menunggu PT Kideco Jaya Agung (Kideco) untuk menyelesaikan proses perpanjangan menjadi  Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

“Setelah mereka selesai, baru kami mendapat perpanjangan kontrak,” pungkas dia.

Selain kenaikan target produksi Kementerian ESDM, Zaki menyebut  prospek MYOH juga ditopang oleh harga batubara yang masih tetap tinggi serta pasokan gas ke Eropa yang masih belum stabil. Kondisi ini membuat banyak negara Eropa yang mengaktifkan kembali  pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). 

“Ini otomatis akan mendorong permintaan batubara dan menjaga harga pada level tinggi,” tutup Zaki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×