Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja saham emiten sektor perbankan diprediksi positif sepanjang tahun 2023. Dengan begitu, sektor perbankan bakal melanjutkan kinerja moncer yang sudah dicetak pada tahun 2022 silam.
Analis CGS CIMB Handy Noverdanius memprediksi, bank-bank besar akan mengalami pertumbuhan pinjaman 10% - 12% pada tahun 2023. Namun, pertumbuhan net interest margin (NIM) di tahun 2023 diprediksi agak konservatif.
“Pertumbuhan NIM yang konservatif itu karena persaingan dalam imbal hasil pinjaman dan pengetatan likuiditas, tetapi hal tersebut tetap dapat memberikan ruang untuk peningkatan,” ujarnya dalam riset CGS CIMB tertanggal 2 Maret 2023.
Sejumlah sentimen masih akan mempengaruhi kinerja emiten perbankan. Salah satunya terkait restrukturisasi utang PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
Baca Juga: Cermati Prospek Emiten yang Pendapatan di Atas Rp 100 Triliun
Selain itu, para investor juga mencermati kondisi politik di tanah air dengan mencari nama calon presiden potensial yang akan mulai kampanye pada semester II-2023. Seperti diketahui, pemilihan umum (pemilu) akan dilaksanakan pada 2024.
Menurut Handy, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) bisa mendapatkan keuntungan dari rangkaian Pemilu 2024. Karena, segmen target UMKM biasanya mendapatkan keuntungan dari dana kampanye pemilu.
“BTPN Syariah (BTPS) juga bisa mendapat keuntungan dari Pemilu 2024. Namun, BTPS perlu menunjukkan tren kualitas pinjaman yang lebih baik,” paparnya.
Dengan prospek yang solid di tahun 2023, Handy pun memberikan peringkat overweight untuk saham sektor perbankan pada tahun ini.
“Kami merekomendasikan Bank Mandiri (BMRI) sebagai salah satu top pick dengan rekomendasi add dan target harga Rp 11.600 per saham,” pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News