kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,21   13,90   1.53%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Intip Rekomendasi Saham Perusahaan Gas Negara (PGAS) yang Ditopang Sejumlah Sentimen


Jumat, 13 Oktober 2023 / 08:42 WIB
Intip Rekomendasi Saham Perusahaan Gas Negara (PGAS) yang Ditopang Sejumlah Sentimen
ILUSTRASI. rekomendasi saham untuk Perusahaan Gas Negara (PGAS)


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang merupakan subholding gas Pertamina bakal diwarnai sentimen yang beragam di sisa tahun 2023.

Head of Research InvestasiKu Cheril Tanuwijaya mengatakan, pengoperasian dua proyek pendistribusian minyak dan gas (migas), yakni Blok Rokan dan pipa transmisi gas Gresik-Semarang dapat mendongkrak pendapatan PGAS tahun ini.

Selain itu, potensi kenaikan permintaan energi dari industri maupun pembangkit listrik akan mendukung pendapatan PGAS. Di sisi lain, PGAS tidak bisa sepenuhnya menentukan harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) karena diintervensi pemerintah.

Terlebih lagi, belum lama ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menolak usulan PGAS untuk menaikkan harga gas industri untuk pelanggan non-Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT). Cheril memprediksi, pendapatan PGAS dalam setahun penuh 2023 bakal naik tipis kurang dari 10% secara year on year (YoY).

Sementara dari segi suplai, harga bahan baku gas dari Medco Energi yang berkontribusi 50% dari volume gas PGAS berpotensi naik.

Baca Juga: Jaga Penyaluran Gas Bumi, PGN Ikuti Ketetapan Pemerintah

"Jadi, dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut, kinerja bottom line PGAS berpotensi stagnan atau bahkan menurun 5% pada 2023," kata Cheril saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (12/10).

Sebagai gambaran, pada tahun 2022, PGAS mencatatkan pendapatan sebesar US$ 3,57 miliar dengan laba bersih US$ 326 juta. Pendapatan tersebut meningkat 17,59% YoY dari tahun 2021 yang sebesar US$ 3,04 miliar dengan laba bersih tumbuh 7,24% YoY dari tahun 2021 di US$ 304 juta.

Dalam riset tanggal 2 September 2023, Kepala Riset Ciptadana Sekuritas Arief Budiman mencatat, pada semester 1 2023, PGAS membukukan pendapatan sebesar US$ 1,78 miliar atau tumbuh 2,5% YoY. Realisasi ini sejalan dengan proyeksi karena sudah mencapai 50% dari estimasi setahun penuh 2023 yang dibuat Ciptadana Sekuritas.

"Faktor pendukung utama kenaikan pendapatan ini adalah kenaikan volume distribusi migas sebesar 3,4%," ucap Arief.

Di sisi lain, perolehan laba bersih PGAS pada paruh pertama tahun ini berada di bawah ekspektasi dengan penurunan sebesar 39,1% YoY menjadi US$ 145 juta dari US$ 239 juta pada periode sama tahun 2022. Realisasi ini setara 41%-43% dari proyeksi Ciptadana Sekuritas dan konsensus untuk setahun penuh 2023.

Penurunan laba bersih ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, adanya provisi atas sengketa pajak sebesar US$ 29,86 juta dan provisi atas kontrak LNG sebesar US$ 4,42 juta.  

 

Kedua, tarif pajak efektif yang lebih tinggi, yakni sebesar 36% pada kuartal II-2023 dari 20% pada kuartal I-2023. Ketiga, penurunan margin segmen hulu menjadi 12,8% pada semester 1 2023 dari 40% pada semester 1 2022 karena melemahnya harga minyak.

Keempat, operational expenditure (opex) yang lebih tinggi di kuartal II-2023. Terakhir, adanya pengeluaran lain-lain sebesar US$ 3 juta dan kepentingan minoritas yang lebih tinggi 35,3% YoY juga membebani profitabilitas.

"Setelah melihat hasil semester 1 2023, kami memangkas proyeksi laba bersih 2023 sebesar 8,6% dan 2024 sebesar 8,8% dari proyeksi awal karena adanya asumsi provisi dan tarif pajak efektif yang lebih tinggi, sementara perkiraan pendapatan relatif tidak berubah," tutur Arief.

Sampai dengan akhir tahun 2023, Arief memprediksi pendapatan PGAS dapat mencapai US$ 3,5 miliar dengan laba bersih US$ 328 juta. Jumlah tersebut masing-masing hanya tumbuh 0,34% yoy dan 0,61% yoy dari pendapatan tahun 2022 yang sebesar US$ 3,57 miliar dan laba bersih US$ 326 juta.

Di sisi lain, PGAS mempunyai neraca keuangan yang lebih kuat setelah melakukan tender offer sejumlah obligasi, terlihat dari rasio utang terhadap ekuitas yang turun dari 0,64x pada akhir Desember 2022 menjadi 0,55x pada akhir Juni 2023.

Arief yakin pembelian kembali obligasi ini mendukung pengelolaan liabilitas perusahaan dan mengurangi kebutuhan pembiayaan kembali obligasi saat jatuh tempo.

Baca Juga: Konsorsium PGN, Osaka Gas dan Inpex Laksanakan Kajian Proyek Biomethane

Merujuk riset tanggal 7 September 2023, Analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan mengatakan, kesenjangan pasokan pada 2023-2024 tetap menjadi risiko bagi PGAS.

Ditambah lagi, Kementerian ESDM menolak rencana kenaikan harga bahan bakar untuk pelanggan non-HGBT dan SKK Migas menyatakan tidak akan ada kenaikan harga gas di hulu.

Artinya, PGAS harus mempertahankan sebaran distribusi gas yang ada saat ini yang sebesar US$ 1,7 per bbtu dalam jangka pendek. Dari sisi pasokan gas, PGAS melihat penurunan alami produksi gas dari blok Corridor yang mencakup 57% dari total pasokan

mengakibatkan kekurangan 6 mmbtud pada 2023 dan sekitar 12 mmbtud pada 2024.

"Namun demikian, perusahaan saat ini sedang mencari sumber alternatif dari wilayah yang berdekatan dengan pipa SSWJ, misalnya, EMP Bentu dan blok Petrochina Jabung untuk menutup kesenjangan," ungkap Hasan.

Dari sisi operasional, PGAS berharap bisa meningkatkan produksi sekitar 2 mboepd mulai 23 Agustus 2023 dari sumur baru di blok Sedayu. Oleh karena itu, manajemen yakin target produksinya yang sekitar 9,6 mmboe di 2023 dapat dicapai.

Ciptadana Sekuritas dan BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan buy untuk saham PGAS dengan target harga masing-masing sebesar Rp 1.625 dan Rp 1.800 per saham.

Sementara itu, InvestasiKu merekomendasikan hold PGAS dengan target harga Rp 1.450 dan stop loss Rp 1.320. Per perdagangan Rabu (12/10) harga PGAS berada di level Rp 1.385 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×