Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bisa menguat, meski dalam rentang yang terbatas. Namun, IHSG hari ini (2/8) ada peluang untuk terkoreksi menimbang kemungkinan aksi profit taking dan imbas dari lonjakan inflasi.
Adapun IHSG ditutup menguat 17,66 poin atau 0,25% ke level 6.968,78 dalam perdagangan kemarin (1/8). Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan, penguatan IHSG yang terbatas terjadi setelah rilis data inflasi yang cukup tinggi di level 4,94% secara YoY per Juli 2022.
Namun beberapa data manufaktur masih mencatatkan pertumbuhan serta didorong musim rilis kinerja emiten. Secara teknikal, MACD masih dalam tren akumulasi mengindikasikan potensi penguatan, meskipun dengan rentang yang cukup terbatas.
"Pergerakan akan didorong oleh musim rilis laporan kinerja emiten semester pertama 2022 dimana sejauh ini terlihat banyak emiten mengalami pertumbuhan kinerja," kata Dennies.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham dari MNC Sekuritas untuk Selasa (2/8)
Prediksi Dennies, support 1 IHSG hari ini berada di 6.943 dan support 2 pada 6.918. Kemudian resistance 1 ada di 6.999 dan resistance 2 pada 7.030.
Saran Dennies, beli saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). Lalu, hold saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA). Pelaku pasar juga bisa mempertimbangkan jual saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).
Selain itu, bisa juga melirik saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Berdasarkan analisa teknikal, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus juga melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dalam rentang 6.939 - 7.050. "Namun secara sentimen berpotensi melemah," ujar Nico.
Saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) bisa dicermati dengan area support Rp 1.650 dan resistance Rp 1.740, lalu PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) support Rp 795 dan resistance di Rp 900, serta PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan support Rp 4.220 dan resistance Rp 4.400.