Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi lanjut melemah, meski menyimpan peluang untuk mengalami penguatan pada perdagangan hari ini (5/7). Sekedar mengingatkan, IHSG sudah koreksi dalam enam sesi beruntun, dan ditutup anjlok 2,28% ke level 6.639,17 pada Senin (4/7)
Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya melihat pasar masih merespons negatif rilis data inflasi Indonesia yang lebih tinggi dari perkiraan. Selain itu, sentimen global, terutama dari Amerika Serikat (AS) masih menghantui.
Pada pekan ini, ada berbagai rilis data seperti ketenagakerjaan AS yang menentukan kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) berikutnya. "Sehingga pelaku pasar menghindari instrumen berisiko seperti saham," kata Cheryl kepada Kontan.co.id, Selasa (5/7).
IHSG berpotensi bergerak konsolidasi melemah dengan rentang 6.500 - 6.600. Pelaku pasar diperkirakan wait and see sambil mengamati pidato anggota The Fed dari berbagai bank sentral di Rabu subuh. Perkembangan harga komoditas dan nilai tukar rupiah juga menjadi pertimbangan.
Cheryl memberikan rekomendasi buy saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP). Target harga SIDO berada di level Rp 1.020.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham dari MNC Sekuritas untuk Selasa (5/7), IHSG Berpotensi Naik
Selanjutnya, investor bisa memperhatikan area Rp 1.450 sebagai target harga TINS dan stop loss pada Rp 1.340. Lalu, target harga INKP ada di Rp 7.650 dan stop loss pada Rp 7.200.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya memandang pola pergerakan IHSG saat ini masih dibayangi oleh gelombang tekanan yang terlihat belum akan berakhir. Minimnya sentimen dari luar maupun dalam negeri belum dapat memberikan warna terhadap pola gerak IHSG.
Di sisi lain, penantian terhadap rilis kinerja emiten masih membuat investor wait and see. IHSG hari ini berpotensi mengalami tekanan dengan rentang pergerakan di area 6.589 - 6.888
William menjagokan saham ASII, TLKM, BBRI, ICBP, JSMR, UNVR, TBIG, BBCA, dan GGRM untuk dapat diperhatikan pelaku pasar pada perdagangan Selasa (5/7).
Sementara itu, Analis Phillip Sekuritas Indonesia Joshua Marcius menaksir IHSG hari ini berada di area support 6.508 dan resistance di 6.755.
Saham yang menarik dicermati adalah PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN), dan PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN).
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo memproyeksikan level support IHSG ada di 6.480 dan resistance pada 6.800 dan 6.870. William merekomendasikan saham Buy on Weakness (BoW) PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).
Di samping itu, William juga menyarankan BoW pada saham PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).
Sedangkan berdasarkan analisa teknikal, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat saat ini IHSG berpotensi rebound meskipun volatilitas masih tinggi. Rentang pergerakan ditaksir ada di 6.580 - 6.840.
Saham ADRO bisa diperhatikan dengan area support Rp 2.690 dan resistance Rp 2.850. Selanjutnya INCO pada support Rp 5.275 dan resistance Rp 5.700. Lalu saham SIDO dengan support - resistance di Rp 940 - Rp 1.025.
Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menganalisa, candlestick membentuk hanging man dengan indikator stochastic yang sudah memasuki area oversold mengindikasikan potensi rebound dalam jangka pendek.
"Penguatan diperkirakan bersifat sementara dikarenakan minimnya sentimen serta kekhawatiran akan inflasi dan kenaikan suku bunga," jelas Dennies.
IHSG hari ini diprediksi bergerak pada area support 1 di 6.537 dan support 2 pada 6.435. Kemudian resistance 1 di 6.762 dan resistance 2 pada 6.885. Dennies menyarankan hold PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA).
Selanjutnya, speculative buy saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Pelaku pasar juga bisa mencermati PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News