Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dari ratusan emiten yang ada tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), ada beberapa perusahaan yang royal kepada pemegang sahamnya. Tak hanya pemegang saham pengendali, tetapi investor publik.
Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Miftahul Khaer ada beberapa tanda yang menunjukkan sebuah perusahaan terbuka tergolong royal. Pertama, rajin menyampaikan keterbukaan kepada publik tepat waktu.
"Kemudian rajin melakukan aksi korporasi dan intens membagikan dividen dari laba bersih emiten kepada investor," kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (16/5).
Tentunya untuk bisa menggelar aksi korporasi seperti pembagian dividen atau pembelian kembali saham (buyback), emiten memiliki fundamental positif dan kuat.
Baca Juga: Meski Sahamnya Melorot, Prospek Bumi Resources Minerals (BRMS) Diproyeksi Masih Apik
Nah untuk mempermudah seleksi, investor bisa menyortir dari konstituen indeks IDX High Dividend 20. Miftha mencermati kumpulan saham di indeks yang loyal membagikan dividen sedang mengalami tekanan.
Ini tercermin dari pergerakan indeks IDX High Dividend 20 yang sudah terkoreksi sebesar 5,71 % per Kamis (16/5). Meski begitu, Miftahul menilai ada beberapa saham yang sudah murah.
"Saham seperti ASII, ICBP, BBRI masih cukup layak untuk dikoleksi karena saham-saham tersebut masih memiliki prospek yang cukup baik dan valuasinya sudah murah," imbuh dia.
Head of Research Mega Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya menimpali dari beberapa saham yang loyal kepada pemegang sahamnya, saham ASII dan ITMG menarik untuk dicermati.
Baca Juga: Penjualan Mobil Astra (ASII) pada April 2024 Kembali Turun, Cek Rekomendasi Analis
Dia menyebut, ASII menarik karena harganya sudah kembali ke posisi tahun 2021. Selain sektor otomotif, kinerja ASII masih bisa terdorong oleh segmen tambang, jasa keuangan, dan agribisnis.
"ITMG juga masih menarik karena harga jual batubara kualitas tinggi ada kenaikan. Kemudian adanya kenaikan suhu ekstrem di berbagai negara membuka peluang kenaikan permintaan," kata Cheril.
Secara valuasi, Cheril mencermati indikator Price to Earning Ratio (PER) ASII sudah berada di bawah minus 2 standar deviasi dalam periode lima tahun terakhir.
Kemudian PER ITMG juga sudah masih menyentuh minus standar deviasi dalam lima tahun terakhirnya. Selain itu, PER INDF juga masih lebih murah dibandingkan perusahaan sejenis.
Sementara itu, Miftahul merekomendasikan trading buy BBRI dengan target harga di Rp 4.990 per saham. Kemudian trading buy ASII dan ICBP dengan target harga masing-masing Rp 5.350 dan Rp 10.975.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News