Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melaporkan progres sejumlah proyek pengembangan bisnis per Oktober 2022. Salah satunya, yakni proses pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel-8 yang telah mencapai 97%
PLTU berkapasitas 2x660 megawatt (MW) ini diharapkan dapat mulai menyelesaikan proses uji komisioning pada akhir tahun 2022. Sementara itu, PLTU ini diharapkan dapat mulai beroperasi komersial pada 2023.
Direktur Utama Bukit Asam Arsal Ismail mengatakan, nantinya PLTU ini membutuhkan sekitar 5,4 juta ton batubara per tahun.
Pembangkit Listrik yang juga dikenal dengan nama PLTU Tanjung Lalang ini dibangun PTBA melalui PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) sebagai Independent Power Producer (IPP). HBAP merupakan konsorsium antara PTBA dan China Huadian HongKong Company Ltd.
Baca Juga: Laba Bukit Asam Melesat, Begini Rekomendasi Saham PTBA dari Analis
PTBA juga tengah mengembangkan proyek angkutan batubara, yang sejalan dengan target PTBA untuk meningkatkan kapasitas angkutan batubara jalur kereta api menjadi 72 juta ton per tahun pada 2026. Untuk itu, dilakukan pengembangan angkutan batubara Tanjung Enim - Keramasan dengan kapasitas 20 juta ton per tahun
Lingkup yang dibangun oleh PTBA adalah train loading system dan coal handling facility, sementara PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyiapkan dermaga serta sarana transportasinya (gerbong). Jalur ini direncanakan akan beroperasi pada kuartal IV-2024.
Di samping itu, PTBA juga mengembangkan angkutan batubara ke Dermaga Prajen dengan kapasitas angkut 20 juta ton per tahun.
“Dan direncanakan akan beroperasi pada triwulan ketiga 2026, dimana fasilitas nantinya akan dipergunakan untuk mendukung kerja sama sinergi BUMN rantai pasokan batubara untuk meningkatkan ketahanan kelistrikan nasional,” terang Arsal dalam paparan publik kinerja PTBA yang digelar secara virtual, Kamis (27/10).
Proyek gasifikasi batubara PTBA hasil kerjasama dengan Pertamina dan Air Products & Chemicals Inc (APCI) juga terus bergulir. Dengan utilisasi 6 juta ton batubara per tahun, proyek ini dapat menghasilkan 1,4 juta dimetil eter (DME) per tahun untuk mengurangi impor liquified petroleum gas (LPG) sebesar 1 juta ton per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News