Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sejumlah ikhtiar dilakukan PT Timah Tbk (TINS) untuk meningkatkan kinerja ke depan. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko TINS Fina Eliani menyebut, sampai dengan kuartal III-2023, TINS telah melakukan penambahan kapal isap produksi melalui kemitraan menjadi 48 unit yang sebelumnya sebanyak 44 unit.
TINS juga meningkatkan kapasitas produksi tambang primer dari alat penambangan maupun alat pengolahan, melakukan survei lokasi dan inventarisasi kepemilikan lahan untuk pembukaan tambang darat baru, dan peningkatan recovery dengan melakukan upgrading kembali dari sisa hasil pengolahan sebagai upaya strategis untuk meningkatkan kinerja.
Emiten yang berbasis di Kepulauan Bangka Belitung ini juga terus melakukan pengamanan aset dan penegakan aturan serta kerja sama penambangan rakyat untuk mereduksi praktik pertambangan ilegal di wilayah konsesi pertambangan.
“TINS secara konsisten dan berkomitmen melakukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kinerja operasi dan produksi seiring dukungan pemerintah untuk perbaikan tata kelola pertambangan dan niaga timah Indonesia,” kata Fina.
Baca Juga: Tantangan Mengadang Kinerja Emiten BUMN Tambang
Asal tahu, kinerja keuangan TINS mengalami tekanan sepanjang Sembilan bulan pertama 2023. Emiten pertambangan pelat merah ini mengalami kerugian hingga Rp 87,45 miliar per kuartal III-2023.
Realisasi tersebut berbanding terbalik dari kondisi keuangan TINS pada periode yang sama tahun lalu. Saat itu, TINS meraup laba bersih hingga Rp 1,14 triliun.
Menurun Fina, bottom line TINS tidak terlepas dari tergerusnya pos pendapatan. Produsen logam timah ini hanya membukukan pendapatan Rp 6,37 triliun, merosot 37,42% dari pendapatan sepanjang sembilan bulan pertama 2022 yang kala itu mencapai Rp 10,18 triliun.
Baca Juga: Ada Penurunan Harga Komoditas, Begini Strategi Berinvestasi Saham Emiten Tambang BUMN
Penurunan pendapatan TINS sejalan dengan penurunan kinerja operasional. Sampai dengan kuartal III-2023, TINS mencatatkan penjualan logam timah sebesar 11.100 metrik ton, turun 28% dari penjualan per akhir September 2022 yang mencapai 15.325 metrik ton.
Sebanyak 92% timah diekspor dengan 6 besar negara tujuan ekspor meliputi Jepang sebesar 16%, Korea Selatan sebesar 13%, Belanda sebesar 11%, India sebesar 9%, ekspor ke Taiwan sebesar 9% dan Amerika Serikat sebesar 8%
Penurunan penjualan logam timah juga sejalan dengan penurunan produksi logam timah. Sepanjang sembilan bulan pertama 2023, produksi logam timah TINS turun 18% menjadi 11.540 metrik ton dari sebelumnya 14.130 metrik ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News