kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Intiland akan meluncurkan proyek baru di semester II


Selasa, 23 Agustus 2011 / 07:59 WIB
ILUSTRASI. Kepala BPS Suhariyanto dalam paparan terkait inflasi IHK Oktober 2020 di Kantor BPS Pusat, Jakarta, Senin (2/11). Foto: Dok BPS.


Reporter: Raka Mahesa W | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pengembang properti, PT Intiland Development Tbk (DILD), segera meluncurkan sejumlah proyek baru di sisa waktu tahun ini.

DILD perlu meluncurkan beberapa proyek tersebut untuk menggapai target marketing sales tahun ini senilai Rp 1,1 triliun. Jumlah ini meningkat 57,14% dari realisasi marketing sales DILD di sepanjang tahun lalu yang mencapai Rp 700 miliar.

Sebagai gambaran, per akhir Juni tahun ini, nilai marketing sales DILD baru mencapai Rp 450 miliar.

Satu di antara proyek baru Intiland yang akan diperkenalkan adalah Serenia Hills di wilayah Lebak Bulus, Jakarta. Di kawasan ini, DILD akan mengembangkan lahan seluas 10 hektare (ha). "Kami akan meluncurkan dan bisa menjualnya pada kuartal keempat tahun ini," kata Archied Noto pradono, Direktur Pengelolan Invetasi dan Modal DILD, Senin (22/8).

Namun demikian, DILD belum bisa memproyeksikan berapa besar kontribusi proyek tersebut terhadap marketing sales di tahun ini. Nilai investasi proyek Serenia Hills Rp 260 miliar. DILD mengandalkan kas perusahaan untuk menutup kebutuhan dana investasi Serenia Hills.

Investasi tersebut sejatinya masuk dalam belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini yang nilainya Rp 1 triliun. Selain kas internal, Intiland akan memenuhi capex dengan pinjaman dari bank.

Saat ini, DILD telah memiliki fasilitas pinjaman sebesar Rp 700 miliar. "Kami akan menarik semua nilai pinjaman tersebut pada tahun ini," ungkap Archied.

Perincian fasilitas pinjaman itu meliputi Rp 400 miliar dari Bank Bukopin, Rp 100 miliar dari Bank Central Asia (BCA) dan Rp 120 miliar pinjaman dari Bank Mayapada. Sisa pinjaman DILD berasal dari Bank CIMB Niaga, Bank BRI dan sejumlah bank lain.

Harga saham DILD kemarin ditransaksikan melorot 1,69% menjadi Rp 290 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×