kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Integra Indocabinet (WOOD) bidik pertumbuhan kinerja sampai 30% di tahun 2019


Sabtu, 17 November 2018 / 06:15 WIB
Integra Indocabinet (WOOD) bidik pertumbuhan kinerja sampai 30% di tahun 2019


Reporter: Dimas Andi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah sejumlah sentimen positif, PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) berharap dapat meningkatkan kinerja keuangannya di tahun depan.

Direktur Keuangan WOOD, Wang Sutrisno menyebut, pihaknya telah menargetkan pertumbuhan penjualan minimum sebesar 20% (year on year) pada tahun depan. Angka tersebut merupakan target konservatif perusahaan.

Bila seluruh ekspansi yang direncanakan berjalan sukses, pertumbuhan penjualan WOOD diperkirakan bisa mencapai 30% (yoy).

Potensi pertumbuhan tersebut cukup terbuka mengingat ada kemungkinan perang dagang antara AS dan China masih berlanjut.

Sebagaimana diketahui, China merupakan eksportir furnitur terbesar ke AS. Keberlangsungan perang dagang menimbulkan potensi terjadinya perpindahan permintaan furnitur dari China ke Indonesia. Apalagi, AS sampai saat ini masih menjadi pangsa pasar ekspor terbesar WOOD.

Di samping itu, mata uang dollar AS yang masih cenderung menguat juga menjadi katalis positif bagi kinerja WOOD sepanjang tahun depan.

Kendati demikian, WOOD tak mau hanya bergantung pada kondisi perang dagang. Emiten ini pun tetap berupaya memperluas pangsa pasarnya dengan menambah negara tujuan ekspor. “WOOD sedang menjajaki perluasan negara tujuan ekspor ke kawasan Eropa, Timur Tengah, dan Asia Tenggara,” kata Wang, Kamis (15/11).

Tak hanya urusan ekspor, WOOD juga akan meningkatkan penjualan produk di pasar domestik pada tahun depan mengingat potensi permintaannya masih cukup tinggi. “Baik pasar ekspor maupun pasar domestik merupakan pasar yang sedang berkembang,” imbuhnya.

Terlepas dari itu, emiten ini juga tetap mewaspadai tantangan bisnis yang dapat terjadi di tahun depan. Salah satunya adalah kendala cuaca yang bisa mempengaruhi penyediaan dan pengelolaan bahan baku produk perusahaan.

“kami harus mengantisipasi masalah cuaca, karena bahan baku kami tak hanya dari hutan di sekitar Pulau Jawa, tapi juga dari hutan alam yang berlokasi di Kalimantan Timur,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×