kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Integra Indocabinet (WOOD) siapkan sejumlah agenda ekspansi tahun 2019


Jumat, 16 November 2018 / 19:56 WIB
Integra Indocabinet (WOOD) siapkan sejumlah agenda ekspansi tahun 2019
ILUSTRASI. PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Integra Indocabinet Tbk sejauh ini cukup sukses memanfaatkan peluang ekpor di tengah penguatan mata uang dollar Amerika Serikat. Agar kinerjanya kembali meningkat, emiten berkode WOOD tersebut telah menyiapkan sejumlah agenda ekspansi bisnis di tahun depan.

Yang paling dekat, WOOD akan segera menyelesaikan pembangunan pabrik furnitur baru di Sidoarjo pada akhir kuartal I 2019. Pengerjaan pabrik tersebut sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun ini. Adapun total dana yang dikeluarkan WOOD untuk ekspansi tersebut sekitar Rp 150 miliar.

Kehadiran pabrik baru ini diharapkan dapat menambah kapasitas produksi furnitur kayu yang dikombinasikan dengan rotan. “Pabrik ini dapat menghasilkan produk yang 100% berorientasi ekspor,” kata Wang Sutrisno, Direktur Keuangan WOOD, Kamis (15/11).

Dia melanjutkan, tahun 2019 WOOD akan fokus pada optimalisasi tingkat utilitas mesin guna menampung kenaikan permintaan produk dari AS akibat efek perang dagang dengan China.

Selain itu, WOOD juga berencana menambah fasilitas produksi untuk pembuatan produk baru, seperti tirai kayu atau wooden window blind hingga furnitur kayu dengan kombinasi metal. Karenanya, ada kemungkinan WOOD akan kembali membangun fasilitas pabrik baru dengan memanfaatkan lahan yang telah dibeli dari hasil IPO pada 2017 lalu.

“Kami telah melakukan persiapan pematangan lahan, pengajuan perizinan, pemesanan mesin, dan penjajakan terhadap pasar yang kami layani,” ungkap Wang.

Peningkatan penjualan ekspor juga menjadi fokus bagi emiten sektor manufaktur tersebut. Perusahaan disebut bakal mengandalkan produk furnitur knockdown yang bersifat mudah dibongkar pasang. Permintaan terhadap produk furnitur tersebut memang tergolong tinggi seiring pertumbuhan e-commerce, khususnya di AS.

WOOD juga akan mengembangkan desain produk furnitur baru dengan kombinasi antara rotan, besi, dan kayu. Kombinasi ini diharapkan dapat memberi nilai tambah dan keunikan di tengah persaingan pasar ekspor yang terbilang kompetitif.

Manajemen WOOD sebenarnya masih melakukan perhitungan jumlah dana belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk keperluan ekspansi di tahun depan.

Namun, Wang bilang, secara kasar capex WOOD di tahun 2019 mencapai kisaran Rp 250 miliar — Rp 300 miliar. Sumber dana capex tersebut berasal dari pemanfaatan laba ditahan serta pinjaman dari bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×