kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

INTA Targetkan Pendapatan 2010 Tumbuh Hingga 20%


Selasa, 16 Februari 2010 / 09:02 WIB
INTA Targetkan Pendapatan 2010 Tumbuh Hingga 20%


Reporter: Abdul Wahid Fauzi | Editor: Test Test

JAKARTA. Kinerja perusahaan alat-alat berat pada tahun ini diperkirakan bakal kembali mengkilap. Salah satunya adalah PT Intraco Penta Tbk (INTA). Perusahaan ini menargetkan pendapatan tahun ini bisa naik 15% hingga 20%.


Menurut Fred L. Manibog, Direktur Keuangan INTA, pihaknya memperkirakan bisa menjual 500 unit alat berat pada 2010. Target tersebut sama seperti angka penjualan alat berat INTA tahun lalu. "Pulihnya kondisi ekonomi akan membuat bisnis leasing alat berat sedikit terganggu," kata dia kepada KONTAN, belum lama ini.


Meski begitu, Fred optimistis INTA akan membukukan kenaikan kinerja. Kenaikan margin penjualan akan mendongkrak pendapatan INTA sebesar 15% hingga 20% atau sekitar Rp 1,15 triliun hingga Rp 1,2 triliun. Sekadar catatan, laporan keuangan INTA yang belum diaudit menunjukkan bahwa pendapatan emiten ini mencapai Rp 1 triliun pada akhir tahun 2009.


Bukan hanya itu, INTA pun yakin laba bersih perusahaan bakal naik cukup tinggi, yaitu 25% hingga 30%. Kalau tahun lalu INTA memperkirakan laba bersihnya mencapai Rp 22 miliar - Rp 23 miliar, tahun ini laba bersih INTA akan menjadi Rp 28,7 miliar hingga Rp 30 miliar.


Selain menaikkan target kinerjanya, perusahaan yang menjual alat berat dengan merek Volvo, Bobcat, Mahindra, dan SDLG ini juga berencana melangsungkan penerbitan saham baru lewat penawaran terbatas. Fred bilang, hajatan tersebut bakal digelar pada kuartal kedua atau ketiga tahun ini.


INTA menargetkan bisa meraup dana segar senilai US$ 50 juta dari aksi korporasi itu. Rencananya, duit hasil rights issue tersebut akan digunakan untuk memperkuat modal dan alokasi belanja modal. Namun, Fred belum bisa memastikan rencana itu karena kondisi bursa saham yang tengah turun. "Saat ini, kami masih menjajaki standbuy buyer-nya," imbuh dia.


Sedangkan guna memuluskan usahanya tahun ini, INTA juga bakal menggelontorkan belanja modal sebesar US$ 2 juta hingga US$ 3 juta. Duit itu akan digunakan untuk biaya perawatan alat berat. Keseluruhan dana belanja modal berasal dari kas internal.
Sekadar tambahan informasi, selain memiliki bisnis utama di bidang alat berat, INTA juga memiliki dua anak perusahaan. PT Intraco Prima Service yang bergerak di bidang perdagangan dan jasa serta PT INTA Finance yang bergerak di bidang investasi dan pembiayaan alat berat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×