Reporter: Wahyu Satriani, Dina Farisah | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan dalam waktu dekat akan menerbitkan surat berharga syariah negara ritel atau sukuk ritel (sukri) seri SR-005.
Senior Economist PT Indo Premier Securities, Seto Wardono, mengatakan, instrumen itu masih diincar oleh investor institusi seperti reksadana ataupun asuransi. "Indonesia masih kekurangan instrumen syariah sehingga penerbitan sukuk ritel masih akan diburu oleh investor," ujar Seto, baru-baru ini.
Indikasi tersebut terlihat dari setiap penerbitan obligasi syariah atau sukuk yang dilakukan oleh emiten. Menurut Seto, investor selalu memborong sukuk yang ditawarkan di pasar modal.
Dia menduga, kupon sukuk ritel seri SR 005 tahun ini akan ditetapkan di atas suku bunga deposito. Dengan demikian, investor masih akan tertarik untuk menyerap instrumen ini. Pemerintah sebelumnya telah menunjuk agen penjual sukuk ritel sebanyak 25 perusahaan. Instrumen ini diperkirakan akan dirilis Februari 2013.
PT Sucorinvest Central Gani, sebagai salah satu agen penjual sukuk ritel di 2013, menargetkan bisa menjual sukuk Rp 1 triliun di tahun ini. Presiden Direktur PT Sucorinvest Central Gani, Ratih D. Item, pernah bilang, nilai sebesar itu sama dengan penjualan sukri di tahun lalu. Sementara, agen penjual lainnya yakni Bank CIMB Niaga, berniat melakukan penawaran perdana Sukri seri SR-005 ini pada 8-22 Februari 2013.
Tahun lalu,penjualan sukuk ritel seri SR 004 hanya menyerap dana Rp 13,6 triliun dengan jumlah investor mencapai 17.606. Total nilai tersebut jauh di bawah target komitmen penjual yang disanggupi sebesar Rp 19 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News