CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Instrumen investasi saham paling jeblok pada kuartal I-2020, seperti apa prospeknya?


Kamis, 02 April 2020 / 20:11 WIB
Instrumen investasi saham paling jeblok pada kuartal I-2020, seperti apa prospeknya?
ILUSTRASI. Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona yang menyebar sejak awal tahun harus membuat para investor berbasis saham gigit jari. Bagaimana tidak, sepanjang kuartal I-2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi hingga 27,95%. Catatan tersebut sekaligus menjadikan investasi saham sebagai investasi dengan return terburuk pada kuartal I-2020.

Tak hanya saham, obligasi juga turut terdampak imbas pandemi virus corona. Sepanjang kuartal I-2020, obligasi pemerintah yang tercermin dari indeks Inter Dealer Market Association (IDMA) yang harus terkoreksi 8,51% sepanjang kuartal I-2020.

Baca Juga: Market cap IDX BUMN20 tergerus Rp 616,68 triliun, ini 10 saham yang anjlok terdalam

Sementara itu, obligasi korporasi bernasib lebih baik. Indobex Corporate Bond tercatat mengalami koreksi tipis sebesar 0,15% pada kuartal I-2020 kemarin.

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengungkapkan prospek membaiknya kinerja saham dan obligasi bergantung pada seperti apa penanganan pandemi virus corona. Khususnya penanganan di Amerika Serikat yang menjadi acuan saham dunia dalam waktu pandemik saat ini.

“Jika penanganan bisa dilakukan secara cepat, kemungkinan besar rebound juga akan berlangsung cepat. Begitu pun sebaliknya, jika lambat maka rebound pun akan ikut lambat,” ujar Rudiyanto kepada Kontan.co.id, Kamis (2/4).

Rudiyanto optimistis pemulihan pasca virus corona di Amerika Serikat akan berpotensi berbentuk V-shape. Pasalnya, krisis yang terjadi kali ini bersifat force majeure. Sehingga tidak ada pihak yang bisa disalahkan selain virus itu sendiri.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×