kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Insight Money Syariah proyeksikan return 7,15%


Senin, 14 Agustus 2017 / 17:45 WIB
Insight Money Syariah proyeksikan return 7,15%


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Reksadana pasar uang syariah cocok untuk investor yang menginginkan instrumen islami dengan likuiditas mudah. Dengan berinvestasi di instrumen pasar uang syariah dalam negeri, investor dapat mengambil cuan dari sukuk yang jatuh tempo kurang dari setahun dan melalui deposito berbasis syariah.

Salah satu yang bisa dipertimbangkan yaitu reksadana Insight Money Syariah besutan PT Insight Investments Management. Direktur Utama Insight Investments Management Tony Henry menjanjikan, risiko produk Insight Money Syariah yang lebih terukur dan mendapatkan hasil yang lebih baik dibandingkan deposito.

Hal ini terlihat dari porsi efek yang 96,4% difokuskan pada obligasi, sedangkan instrumen kas hanya 3,6%. Menurut Tony, komposisi tersebut proporsional dan dapat memberikan imbal hasil yang terbaik.

Selain itu, produk ini juga cocok bagi investor yang ingin mencairkan dana kapan saja tanpa dipungut biaya. Minimal investasi awal produk ini senilai Rp 100.000 dengan Nilai Aktiva Bersih per unit di Rp 1,115. Produk ini menggunakan Bank Mandiri sebagai kustodian.

"Tantangan pada produk ini terletak pada instrumen sukuk yang masih terbatas, sehingga komposisi portofolio kurang optimal bila dibanding produk reksadana pasar uang konvensional," jelas Tony, Senin (14/8).

Kinerja dari produk ini terbilang kinclong. Dengan perbandingan tolak ukur rata-rata 12 bulan suku bunga deposito nett di 2,88%, kinerja Insight Money Syariah mencapai 4,29% year to date (ytd) per 10 Agustus 2017. Hingga akhir tahun ini, Tony memproyeksi, imbal hasil reksadana ini mencapai 7,15%.

Dana kelolaan Insight Money Syariah saat ini sebesar Rp 115 miliar, yang ditargetkan dapat tumbuh menjadi Rp 200 miliar hingga tutup tahun ini.

Lima besar jajaran portofolio Insight Money Syariah  per 31 Juli 2017, yaitu Sukuk Ijarah Aneka Gas Industri II Tahun 2012, Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap I Tahun 2014 Seri A, Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Axiata Tahap II Tahun 2017 Seri A, Sukuk Ijarah TPS Food I Tahun 2013 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I ADHI Tahap II Tahun 2013.

Analis Infovesta Utama Wawan Hendriyana menilai, kinerja Insight Money Syariah ytd berada cukup jauh di atas barometer indeks reksadana syariah yang dimiliki Infovesta, bahkan di atas pasar uang konvensional. "Rata-rata kinerja pasar uang konvensional ytd 2,7%, produk ini bagus sekali di atas average," jelas Wawan.

Pemilihan efek yang bertumpu pada obligasi sukuk dinilai cukup agresif. Pasalnya, produk pasar uang biasa memilih efek deposito sebagai pengamannya. Wawan melihat, portofolio dan pencapaian kinerja produk ini menunjukkan kepercayaan diri perusahaan yang yakin dapat menahan investor untuk waktu panjang.

"Ini artinya, komunikasi manajer investasi dengan nasabahnya bagus," jelas Wawan. Walau dana kelolannya sempat naik-turun, yaitu Rp 109 miliar pada Juni, lalu turun menjadi Rp 90,7 miliar pada Juli, Wawan melihat produk ini berpotensi terus bertumbuh.

 Wawan menyarankan investor reksadana ini memegang selama satu tahun untuk benar-benar menikmati jatuh tempo sukuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×