kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.620   158,00   0,94%
  • IDX 6.767   17,72   0,26%
  • KOMPAS100 979   5,15   0,53%
  • LQ45 762   4,33   0,57%
  • ISSI 215   0,81   0,38%
  • IDX30 395   2,48   0,63%
  • IDXHIDIV20 471   1,18   0,25%
  • IDX80 111   0,53   0,48%
  • IDXV30 115   0,73   0,63%
  • IDXQ30 130   0,90   0,70%

Insight luncurkan produk alternatif investasi berbentuk ETF terbaru di BEI


Kamis, 11 Juni 2020 / 10:57 WIB
Insight luncurkan produk alternatif investasi berbentuk ETF terbaru di BEI
Insight Investment Manajement meluncurkan Reksadana Indeks Insight ETF FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index, Kamis (11/6/2020).


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Insight Investments Management (Insight) meluncurkan produk alternatif investasi berbentuk exchange trade fund (ETF) terbaru di Bursa Efek Indonesia pada Kamis (11/5).

Produk terbaru Insight ini bernama Reksadana Indeks Insight ETF FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index yang menjadikan FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index sebagai acuan.

Produk ETF keenam yang diluncurkan tahun ini sendiri sudah dapat diperjualbelikan di BEI dengan kode perdagangan XILV.

Baca Juga: Insight mendukung Madura United tanggap Covid-19

Direktur Utama Insight Ekiawan Primaryanto menilai di tengah kondisi pasar domestik maupun global yang cenderung fluktuatif, kehadiran produk reksa dana ETF ini dapat menjadi pilihan investasi bagi para investor.

Hal ini dikarenakan Ekiawan menyebut investor bisa memanfaatkan salah satu fitur unggulan produk ETF. “Salah satu keunggulan dari reksa dana jenis ETF ini yaitu kemudahan dalam berinvestasi, di antaranya fleksibel, biaya yang relatif rendah dan transparan,” ujar Ekiawan dalam pencatatan perdana, Kamis (11/6).

Lebih lanjut, Ekiawan mengatakan bahwa FTSE Indonesia Index Low Volatility Factor merupakan market cap weighted index yang merepresentasikan performa dari saham big cap dan mid cap di Indonesia yang memiliki faktor volatilitas lebih rendah dari FTSE Indonesia Index.

Dalam penerbitan produk tersebut, Insight menggandeng PT Bank Central Asia (BCA) sebagai bank kustodian dan PT Indopremier Sekuritas sebagai dealer partisipan.

Baca Juga: Reksadana Saham Syariah Offshore Masih Tertekan, Tapi Minat Investasi Mulai Tumbuh

Insight ETF FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index menawarkan net asset value (NAV) per unit hanya Rp100, termasuk salah satu yang terendah di industri. Adapun minimal pembelian adalah 1 unit kreasi (100.000 Unit Penyertaan) atau sama dengan Rp 10 juta.

Pemilihan FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index sebagai acuan sendiri dikarenakan kinerjanya yang diklaim mampu melampaui indeks acuan, baik Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), indeks IDX30 hingga indeks LQ45.

Berdasarkan hasil riset Insight, hasil backtesting kinerja 5 tahun FTSE Indonesia – Low Volatility Factor (per 30 April 2020) telah mencatatkan kenaikan 16,74% atau lebih dari empat kali lipat dari kinerja IHSG yang hanya naik 3,22%, tiga kali lipat dibandingkan FTSE Indonesia (Original) yang hanya naik 6,21%. Sementara kinerja IDX30 dan LQ45 dalam 5 tahun terakhir masing-masing justru turun 0,72% dan 6,87%.

Demikian juga dari segi return, di mana secara rata-rata per tahun dalam 5 tahun terakhir, FTSE Indonesia Low Volatility Factor berhasil membukukan total return 3,35%, jauh di atas FTSE Indonesia (Original) 1,24%, maupun IHSG 0,64% per tahun. Sedangkan total return rata-rata per tahun IDX30 dan LQ45 justru minus 0,14% dan negatif 1,37%.

Baca Juga: Beli reksadana bisa ikut membantu penanganan Covid-19

Reksadana ETF FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index ini tak hanya sekadar sebagai pilihan alternatif investasi, namun sekaligus berusaha untuk berkontribusi melalui berbagai program CSR yang bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan, peningkatan gizi buruk pada anak-anak kurang mampu, pemberdayaan masyarakat bawah dan lainnya.

Ekiawan menjelaskan hal ini dilakukan dalam rangka untuk mendukung Tujuan Pembangunan secara Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Selain itu, turut melibatkan peran berbagai mitra kerja setempat dalam menjalankan berbagai program seperti sosialisasi dalam berbagai bidang baik itu bidang pendidikan, UMKM, kesehatan, kesejahteraan masyarakat, dan lainnya.

“Diharapkan dengan penyaluran bantuan yang ada, kualitas dan cakupan program CSR terus meningkat. Selain itu, manajemen Insight juga berkomitmen mengalokasikan maksimal 25% dari imbal jasa manajer investasi untuk dana tanggung jawab sosial perusahaan,” pungkas Ekiawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×