Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi
“Pada 2009, Indonesia mengalami lonjakan harga komoditas dan diiringi dengan pertumbuhan marketing sales hingga lebih dari 50% secara yoy pada 2010. Dengan adanya lonjakan harga komoditas pada tahun ini, Indonesia berpotensi mengalami hal serupa dengan Australia,” kata Rudy.
Ia memproyeksikan marketing sales industri properti akan tumbuh secara organik sekitar 10% pada tahun 2021 dan 7% pada 2022.
MNC Sekuritas menjadikan SMRA, BSDE, dan CTRA sebagai top pick untuk sektor properti. Ketiganya merupakan emiten properti dengan porsi residensial paling tinggi yang berpotensi paling diuntungkan seiring penjualan paling laris datang dari penjualan rumah tapak
Sementara Yasmin memilih SMRA dan LPKR sebagai top pick lantaran penerima manfaat terbesar dari adanya insentif PPN. Kedua perusahaan tersebut dinilai bisa meluncurkan promosi pemasaran dan peluncuran perumahan baru di paruh kedua tahun ini untuk meningkatkan penjualan.
“Kami masih mempertahankan rating overweight untuk sektor properti pada sisa tahun ini, apalagi sebagian besar saham diperdagangkan di bawah harga wajarnya,” pungkas Yasmin.
Selanjutnya: MNC Sekuritas rekomendasikan beli saham AKRA, simak ulasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News