kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah wajah pasar modal Tanah Air, milenial kuasai 45,74% sebaran investor di bursa


Rabu, 22 Juli 2020 / 13:16 WIB
Inilah wajah pasar modal Tanah Air, milenial kuasai 45,74% sebaran investor di bursa
ILUSTRASI. Karyawan mengamati layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (26/6/2020).


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) terus melalukan edukasi terhadap investor milenial agar mau berinvestasi di pasar modal. Saat ini tercatat jumlah investor di pasar modal hingga Juni 2020 mencapai 2,9 juta. Sedangkan untuk investor di Reksa Dana mencapai 2,1 juta, investor C-BEST mencapai 1,2 juta, dan investor surat berharga negara 363.976.

Khusus untuk jumlah investor pasar modal pada akhir 2019 mencapai 2,4 juta. Sehingga jika dilihat hanya ada penambahan 500.000 investor di pasar modal hingga Juni 2020. pertumbuhan ini terbilang lambat. Adapun jumlah investor pasar modal pada 2018 mencapai 1,6 juta dan pada tahun 2017 sebanyak 1,1 juta.

Baca Juga: BEI berharap jumlah investor naik dua kali lipat

Sementara untuk demograsi investor individu masih dipegang kalangan milenial. Data dari KSEI menyebutkan per 30 Juni 2020 untuk investor individu dengan usia 30 tahun kebawah mencapai 45,74% dengan total aset Rp 11,67 triliun.

Lalu, usia 31-40 tahun mencapai 24,57% dengan aset Rp 32,58 triliun, usia 41-60 tahun mencapai 9,24% dengan aset 87,24 triliun, dan 60 tahun keatas mencapai 4,63% dengan aset Rp 216,26 triliun.

Adapun menurut jenis kelamin, pria masih mendominasi demografi investor individu dengan 60,20% dan perempuan mencapai 39,80%.

Yang menarik lagi soal status pendidikan, rupanya status pendidikan pelajar menguasai 39,79% dengan aset Rp 80,10 triliun, lalu S1 mencapai 47,21% dengan aset Rp 163,43 triliun, lulusan D3 sebesar 7,15% dengan aset Rp 16,48 triliun dan S2 hanya 5,85% dengan aset 51,01 triliun.

Lalu untuk pekerjaan, ibu rumah tangga 3,47% dengan aset Rp 24,54 triliun, pelajar 19,50% dengan aset Rp 2,81 triliun, pengusaha 11,16% dengan aset Rp 116,73 triliun, pegawai (sawasta, PNS, dan guru) sebesar 53,42% dengan aset Rp 132,32 triliun.

Jika menurut penghasilan investor individu yang membenamkan dananya di pasar modal adalah: Dengan penghasilan di bawah Rp 10 juta ada sekitar 11,60%, penghasilan Rp 10 juta sampai Rp 100 juta mencapai 57,88%, lalu penghasilan Rp 100 juta sampai Rp 500 juta mencapai 24,13%, dan penghasilan di atas Rp 500 juta mencapai 6,38%.

Kemudian soal sebaran investor domestik per 30 Juni 2020 dibandingkan dengan akhir 2019. Untuk di Pulau jawa per 30 Juni 2020 sebaran investornya mencapai 71%,42% dengan aset Rp. 2.055,45 triliun atau sekitar 95,85%. Adapun posisi di akhir 2019 sebaran investor di Pulau Jawa hanya 71,76% dengan aset Rp 2.341,34 triliun.

Direktur KSEI, Alex Syarifuddin mengatakan, besarnya jumlah persentase sebaran investor milenial di pasar modal karena adanya kemudahan pembukaan rekening dengan penerapan teknologi. Sehingga membuat pertambahan jumlah investor tumbuh pesat. "Kalau dilihat dari data, investor reksadana lebih cepat tumbuh daripada investor yang berinvestasi di saham," ungkap dia ke KONTAN.co.id, Rabu (22/7).

Baca Juga: IHSG Menguat, Asing Borong Saham TLKM dan BMRI, Lepas MNCN dan BBRI

Memang benar, dalam data KSEI jumlah investor reksa dana per 30 Juni 2020 mencapai 2,1 juta dari sebelumnya pada akhir 2019 mencapai 1,7 juta, lalu jumlah investor C-BEST hanya 1,2 juta, lalu jumlah investor surat berharga negara 363.976.

Dia menyatakan, untuk terus menambah jumlah investor milenial, pihaknya lebih sebagai support dengan menyediakan infrastruktur. Terkait pembukaan rekening, KSEI menyiapkan platform yang memungkinkan intermediaries lebih mudah dalam melakukan proses pembukaan rekening secara elektronik.

"Sedang kita siapkan fasiliitas yang memungkinkan verifikasi data investor dengan database kependudukan Dukcapil," kata dia.

Dia mengatakan, secara persentase invester milenial memang merajai pasar modal di Indonesia. Ini karena beberapa hal yang sudah dilakukan. "Distribution channel-nya lebih banyak. Bareksa dan lain lain sangat efektif jadi agen penjual reksadana, kami juga melakukan edukasi ke kampus-kampus," urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×