kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Inilah saham-saham yang sudah overvalued


Rabu, 11 Oktober 2017 / 15:42 WIB
Inilah saham-saham yang sudah overvalued


Reporter: Chindy Puri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah saham membukukan price to earning ratio (PER) di atas 100 kali. PER merupakan indikator harga saham termasuk murah, wajar, atau mahal. Semakin besar PER, maka saham tersebut kian mahal.

Meski begitu, untuk menentukan mahal atau tidaknya sebuah saham, perlu juga memperhatikan saham lainnya di sektor dan kelas yang sama.

Per 10 Oktober 2017, tercatat 26 saham memiliki PER di atas 100 kali. Yang tertinggi, saham PT Grand Kartech Tbk (KRAH) mencapai 4.480 kali.

“Faktor yang mempengaruhi PER sangat tinggi yaitu harga saham yang terlalu tinggi, padahal laba per saham alias earning per share (EPS) masih rendah,” kata analis Binaartha Parama Sekuritas, Nafan Aji.

Dari sub sektor semen, saham PT Semen Baturaja (SMBR) mencatat PER mencapai 132,51 kali. Sementara, rata-rata emiten semen, harga sahamnya masih 25 kali laba bersih perusahaan.

Dari sektor telekomunikasi, PT XL Axiata (EXCL) memiliki PER sebesar 133,93 kali, dibandingkan rata-rata emiten sektor tersebut yang hanya 20 kali.

Begitupun, PT Indika Energy Tbk (INDY) dengan PER 133,94 kali, jauh di atas rata-rata PER emiten sub sektor konstruksi non bangunan lainnya yang hanya 20 kali.

Di sektor healthcare, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) mencatatkan PER 256,33 kali. Posisi ini jauh lebih tinggi ketimbang PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) yang tercatat 43 kali.

Nafan menilai, dari sisi fundamental saham-saham tersebut sudah overvalued. “Namun, dari sisi teknikal, belum tentu saham tersebut sudah overvalued, karena perspektif teknikal lebih menekankan pada penentuan arah tren dan pergerakan harga saham,” paparnya.

Binaartha Sekuritas merekomendasikan trading jangka pendek saham KRAH dengan range Rp 2.670 hingga Rp 2.760.

Begitupun, untuk saham SMBR dan SILO direkomendasikan trading jangka pendek. Pada indikator RSI, SMBR terlihat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan buy dengan target harga Rp 3.000.

Sementara, pergerakan saham SILO memasuki fase akumulasi yang membentuk pola golden cross dan bergerak ke atas. Nafan menyarankan beli SILO dengan range harga Rp 10.150 - Rp 10.750.

Nafan melihat, EXCL masih downtrend dan INDY bergerak uptrend, sehingga ia menyarankan pelaku pasar sebaiknya wait and see untuk kedua saham ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×