kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.219   -39,00   -0,24%
  • IDX 7.104   7,24   0,10%
  • KOMPAS100 1.061   -1,37   -0,13%
  • LQ45 835   -0,87   -0,10%
  • ISSI 215   0,34   0,16%
  • IDX30 426   -0,30   -0,07%
  • IDXHIDIV20 514   0,72   0,14%
  • IDX80 121   -0,16   -0,13%
  • IDXV30 125   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 142   0,02   0,02%

Inilah Saham Blue Chip Pilihan Analis Untuk Investasi Semester II 2022


Senin, 08 Agustus 2022 / 07:00 WIB
Inilah Saham Blue Chip Pilihan Analis Untuk Investasi Semester II 2022
ILUSTRASI. Inilah Saham Blue Chip Pilihan Analis Untuk Investasi Semester II 2022


Reporter: Ika Puspitasari, Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham blue chip menjadi pilihan investasi banyak investor untuk mendapatkan cuan. Berikut rekomendasi saham blue chip untuk dimasukkan dalam portofolio investasi semester II 2022.

Saham blue chip adalah saham lapis satu di bursa. Saham blue chip adalah jenis saham yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar, mencapai di atas Rp 10 triliun.

Mengutip MNC Sekuritas, saham blue chip memiliki beberapa karakteristik. Salah satunya adalah memiliki kapitalisasi besar. Nilai kapitalisasi suatu perusahaan mampu mencapai nilai triliunan rupiah. Besarnya kapitalisasi pasar ini mampu membuat investor sulit dalam memanipulasi harga.

Selain itu, saham blue chip juga memiliki likuiditas yang bagus. Biasanya likuiditas ini dipengaruhi oleh jumlah saham yang dimiliki publik atau beredar di bursa. Makin banyak kepemilikan saham publik, maka makin likuid pula saham tersebut.

Saham yang masuk ke dalam kategori blue chip biasanya juga telah sudah cukup lama lama terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan jangka waktu minimal lima tahun.

Oleh karena itu, saham blue chip cenderung bergerak steady dan tidak terlalu liar. Anda tidak perlu takut dalam berinvestasi di saham blue chip.

Pasalnya, perusahaan yang sahamnya tergolong blue chip bukan lagi perusahaan yang bertumbuh, tetapi sudah termasuk dalam perusahaan yang mapan dan kuat.

Saham jenis blue chip sangat cocok untuk Anda yang ingin berinvestasi jangka panjang. Pada saat pergerakan market tidak menentu, saham Blue Chip biasanya cenderung stabil.

Baca Juga: Saham Blue Chip Moncer, Kinerja Reksadana Saham Ungguli IHSG pada Periode Juli

Bukan berarti saham blue chip tidak akan mengalami penurunan. Namun saham-saham blue chip biasanya paling cepat pulih dibandingkan saham small atau mid-caps.

Saham blue chip adalah jenis saham dari perusahaan dengan kondisi keuangan prima, serta beroperasi selama bertahun lamanya. Di Indonesia, saham-saham yang masuk dalam kategori blue chip berada pada daftar indeks LQ45.

Secara year to date (ytd), indeks LQ45 berhasil memberikan pertumbuhan kinerja sebesar 8,20%. Realisasi kinerja itu lebih besar dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat 7,65% ytd.

Baru-baru ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengocok ulang komposisi saham dalam indeks LQ45 untuk periode Agustus 2022-Januari 2023.

Tiga saham blue chip baru dalam indeks LQ45 adalah PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), dan PT Indika Energy Tbk (INDY).

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, William Wibowo, menilai, tiga saham yang baru bergabung dalam jajaran indek LQ45 mempunyai prospek bisnis yang bagus, mengingat suku bunga Bank Indonesia kemungkinan besar dinaikkan di akhir tahun ini.

Dari sisi perbankan umum dan syariah, kenaikan suku bunga menjadi katalis positif untuk BRIS dan ARTO.

Dari sektor batubara, kebutuhan energi yang kian besar di luar negeri juga menjadi sentimen positif yang kuat untuk INDY.

Secara keseluruhan, kinerja saham-saham indeks LQ45 juga terdorong oleh sentimen positif yang berasal dari tingginya produk domestik bruto (PDB) Indonesia walaupun situasi ekonomi global sedang sangat tidak menentu.

Di lain sisi, katalis negatif untuk saham-saham di indeks paling likuid ini berasal dari trend kenaikan inflasi di hampir setiap negara yang menambah kekhawatiran investor.

Meski begitu, William memandang saham-saham blue chip di indeks LQ45 menarik untuk jangka panjang. Hingga awal tahun depan, ia memperkirakan masih ada peluang kenaikan harga saham blue chip. 

William bilang, saham-saham blue chip dari sektor perbankan, teknologi, dan energi layak koleksi untuk saat ini.

"Hal ini karena kenaikan suku bunga bank, kebutuhan zaman industri 4.0 yang membutuhkan akselerasi platform teknologi, serta kebutuhan energi yang semakin tinggi," paparnya pada Kontan, Minggu (7/8).

Secara teknikal, beberapa saham blue chip yang bisa dikoleksi ada AMRT. Ia memberikan rekomendasi buy on weakness (BoW) saham AMRT dengan support di 1.775 dan resistance 2.100.

Kemudian BoW saham ARTO dengan support 7.425 dan resistance 12.100. Lalu buy saham BRPT dengan support 865 dan resistance 1.100.

BoW saham HRUM dengan support 1.335 dan resistance di 1.970. Selanjutnya buy saham JPFA dengan support 1.405 dan resistance 1.610.

William juga memberikan rekomendasi BoW saham MNCN dengan support 895 dan resistance 1.100. Lalu buy saham TOWR dengan support 1.130 dan resistance 1.375. Kemudian buy saham UNVR dengan support 4.350 dan resistance 5.150.

Itulah rekomendasi saham blue chip untuk portofolio investasi semester II 2022. Ingat disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham blue chip di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×