kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini temuan investor atas kejanggalan rencana reverse stock Bakrieland Development


Jumat, 22 Juni 2018 / 22:04 WIB
Ini temuan investor atas kejanggalan rencana reverse stock Bakrieland Development
ILUSTRASI. Forum tolak reverse stock ELTY (Forty) memberi kartu kuning kepada manajemen Bakrieland


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua kali gagal capai kuorum untuk dapatkan restu laksanakan reverse stock, PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) justru diminta untuk mengurungkan rencana tersebut. Tergabung dalam forum investor ritel dengan nama Forty.id, mereka sepakat menolak rencana reverse stock secara tegas.

Ketua Forty.id Hidayat mengungkapkan, alasan investor menolak reverse stock karena yakin langkah tersebut bakal berdampak negatif bagi investor. Hal ini sudah terbukti dari merosotnya saham UNSP, ENRG dan BNBR.

"Intinya karena akan merugikan, kalau enggak merugikan enggak apa. Misalnya, harga naik dulu, baru di reverse stock. Selain merugikan, juga banyak kejanggalan dalam rencana reverse stock ELTY," ujar Hidayat saat dihubungi Kontan, Jumat (22/6).

Terbukti, langkah reverse stock yang dilakukan saham-saham milik Keluarga Bakrie justru hanya merugikan investor. Hidayat mengungkapkan, harga saham-saham UNSP, ENRG dan BNBR saat ini sudah turun dalam, bahkan hingga setengah harga.

"Banyak kejanggalan, tapi reverse stock ELTY tetap dipaksakan. Ini harusnya jadi ranah otoritas untuk bertindak, agar investor bisa terlindungi," jelasnya.

Beberapa kejanggalan yang ditemukan Forsty.id dalam rencana reverse stock ELTY di antaranya, alasan Perseroan yang berubah-ubah untuk melakukan reverse stock. Padahal, pada RUPS awal tahun ELTY menyatakan tidak berniat untuk melakukan reverse stock.

"Kemudian alasan untuk reverse stock berubah-ubah dari menambah modal, kemudian untuk penyelesaian kewajiban perbankan dan terakhir tujuannya berubah menjadi modal kerja dan restrukturisasi," ungkapnya.

Kejanggalan lainnya, adalah sinyal well plan yang buruk dari ELTY untuk melaksanakan reverse stock. Ini dilihat dari pelaksanaan public expose insidential yang dilakukan secara mendadak dan dilakukan setelah RUPS.

"Ada yang aneh, karena pubexnya baru sekarang, seharunya dilakukan di awal-awal dan slidenya baru publish sekurang dari 24 jam sebelum pelaksanaan pubex," terangnya.

Selain itu, kreditur ELTY yakni PT Geo Link Indonesia tidak pernah disebutkan Perseroan dalam laporan keterbukaan, dan baru di infokan padahal 11 Mei 2018 di laporan keuangan. Padahal niat reverse stock sudah muncul dari 29 Maret 2018.

"Jadi ini organisasi gaib. Ini sekaligus nunjukkin kalau perseroan enggak transparan terhadap aksi-aksi korporatnya," tegasnya.

Di sisi lain, alih-alih ribut lakukan reverse stock untuk melunasi piutang Rp 100 miliar, ELTY tercatat masih memiliki piutang ke PT Giri Tirta sebesar Rp 800 miliar dan mengendap sejak 2014. "Harusnya yang Rp 800 miliar dulu diurus, tapi ini utang Rp 100 miliar justru, udah minta reverse stock yang bakal ngerusak harga. Kalau nilai turun, kita akan kehilangan valuasi hingga triliunan," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×