kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini target pendapatan Telkom di tahun ular air


Selasa, 12 Februari 2013 / 08:14 WIB
Ini target pendapatan Telkom di tahun ular air
ILUSTRASI. Sebelum dilarang, pekerja bisa cairkan / klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan, ini caranya


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menargetkan tahun ini bisa membukukan pendapatan hingga Rp 83,11 triliun. BUMN telekomunikasi itu masih akan mengandalkan pendapatan dari bisnis selulernya.

Honesti Basyir, Direktur Keuangan TLKM memperkirakan, tahun ini pendapatan Telkom sesuai dengan pertumbuhan industri telekomunikasi, yakni sekitar 8%. "Tahun lalu, pertumbuhan pendapatan kami sesuai target," tutur Honesti, Senin (11/2).

Asal tahu saja, tahun 2012 manajemen TLKM juga memasang target pertumbuhan sebesar 8%. Jika Honesti mengatakan target pendapatan TLKM tahun lalu sesuai target, berarti pendapatan TLKM di 2012 meningkat menjadi Rp 76,95 triliun dari tahun 2011 sebesar Rp 71,25 triliun.

Laju pertumbuhan pendapatan TLKM tahun 2012 bahkan melebihi rata-rata pertumbuhan industri yang hanya 6%.

Nah, kalau asumsi pendapatan TLKM masih akan tumbuh 8% di 2013, artinya pendapatan yang ingin TLKM kejar di tahun ini mencapai Rp 83,11 triliun.
Pendapatan dari bisnis seluler masih menjadi penopang kinerja TLKM tahun 2012. Namun, Honesti masih belum bersedia membeberkan angka-angkanya, dengan alasan masih dalam tahap audit. Namun, lanjut Hoesni,  rata-rata bisnis seluler TLKM menyumbang kontribusi hingga 40% dari total pendapatan perusahaan.

Giat ekspansi

Guna memuluskan target pendapatan, TLKM kini menganggarkan belanja modal (capex) US$ 2 miliar di 2013. Sekitar 60%-nya  akan TLKM gulirkan bagi PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). TLKM mengalokasikan 40% dana capex bagi anak usaha yang lain, termasuk bagi pembiayaan rencana akuisisi perusahaan jasa pusat data.

Asal tahu saja, dana capex itu belum termasuk untuk rencana ekspansi ke sejumlah kawasan di Asia, seperti Makau, Taiwan, Korea Selatan, Arab Saudi, dan Myanmar. Aksi ini akan melengkapi ekspansi yang sudah TLKM lakukan sebelumnya di beberapa negara seperti Timor Leste, Singapura, Malaysia, Hong Kong, serta Australia.

Terkait rumor gagalnya ekspansi TLKM di Myanmar, Honesti menegaskan, pihaknya masih mengikuti tender proyek Pemerintah Myanmar. Pemerintah Myanmar akan memberikan dua lisensi seluler nasional kepada pemenang tender dengan jangka waktu 20 tahun dan bisa diperpanjang.

Honesti menyatakan, tender itu seharusnya dibuka pada 25 Januari. Namun, dia tidak mengetahui kapan tender akan kembali dibuka. "Memang agak mundur karena ada pergantian Menteri Pos dan Telekomunikasi Myanmar," terangnya.

Sebelumnya dikabarkan, TLKM melalui anak usahanya, PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), tidak tercantum di dalam daftar peserta tender. Beberapa peserta tender yang tercatat antara lain perusahaan telekomunikasi dari India yaitu Aritel. Singapura mengirimkan dua wakilnya yaitu Singapore Telecommunications (SingTel) dan Singapore ST Telemedia (STT). Sedangkan peserta lainnya adalah Axiata Group Bhd dari Malaysia dan Telenor dari Norwegia.

Honesti bilang, tak tertutup kemungkinan TLKM membuka peluang kerjasama. "Bisa dengan mitra lokal atau bisa juga dengan yang lainnya," ujarnya.
Berdasarkan konsensus 28 analis di Bloomberg, 16 diantaranya merekomendasikan beli saham TLKM dan 12 lainnya menyarankan tahan (hold). Konsensus target harga TLKM ada di level Rp 10.364.

Senin (11/2), harga saham TLKM stagnan di level Rp 9.650 per saham. Adapun, rasio harga berbanding laba bersih per saham (PER) TLKM saat ini sebesar 14,79 kali.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×