Reporter: Rashif Usman | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump turut memicu gejolak di pasar keuangan global. Sejumlah bursa saham di berbagai negara pun mengalami tekanan akibat kebijakan tersebut.
Melihat situasi ini, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik, menyatakan bahwa berdasarkan data yang ada, bursa saham di negara-negara Asia yang dikenakan tarif tinggi justru tidak menunjukkan dampak negatif yang signifikan.
Sebaliknya, pasar saham di kawasan Eropa dan Amerika justru lebih terdampak oleh kebijakan tersebut.
Jeffrey juga mengimbau para investor untuk tetap tenang dan tidak bersikap panik. Ia menekankan pentingnya melakukan analisis yang mendalam sebelum mengambil keputusan investasi, agar tetap rasional dalam menghadapi dinamika pasar.
"Investor agar tidak panik, lakukan analisis secara cermat dan mengambil keputusan investasi secara rasional," kata Jeffrey dalam keterangan resminya, Minggu (6/4).
Baca Juga: Rupiah Diprediksi Masih Tertekan, Tarif Impor Tinggi Donald Trump Jadi Pemberat
Berdasarkan data yang disampaikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), sejumlah indeks saham di Asia mencatatkan penurunan sejak kebijakan tarif impor Amerika Serikat diberlakukan pada 2 April 2025.
Indeks SHCOMP (Shanghai) dan SZCOMP (Shenzhen) masing-masing turun sebesar 0,24% dan 1,1%. Sementara itu, HSI Index (Hong Kong) terkoreksi 1,52%, KOSPI Index (Korea Selatan) mengalami penurunan 1,61%, dan SENSEX Index (India) merosot 1,64%.
Penurunan indeks di kawasan Asia ini relatif lebih minim dibandingkan dengan bursa saham di Eropa dan Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Prabowo Siapkan 3 Jurus Hadapi Tarif Impor AS, Apa Saja?
Pada kawasan AS, CCMP Index (NASDAQ) mencatatkan pelemahan paling dalam sebesar 11,44%, disusul SPX Index (S&P 500) yang turun 10,53%, dan DJI Index (Dow Jones) yang terkoreksi 9,28%.
Sementara di Eropa, pelemahan juga terlihat pada DAX Index (Jerman) yang melemah 7,81%, SMI Index (Swiss) turun 7,46%, dan CAC Index (Prancis) mencatat penurunan sebesar 7,43%.
Untuk pasar saham domestik, BEI baru akan kembali dibuka untuk perdagangan pada Selasa, 8 April mendatang.
Baca Juga: Efek Tarif Resiprokal 32% Donald Trump, Penerimaan Pajak Bisa Hilang Rp 10 Triliun
Selanjutnya: Kode Redeem FF Celana Angel Merah (6 April 2025), Bagaimana Cara Mendapatkannya?
Menarik Dibaca: Cara Membuat Foto ala Studio Ghibli dengan Bantuan ChatGPT, Simak Tutorialnya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News