Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, PT Multi Indocitra memiliki empat produk baru, yakni Kaila, Feira White, Lansinoh dan Barry M. Walaupun begitu, produk Kaila diproyeksikan sepanjang tahun ini baru akan berkontribusi ke penjualan di bawah 3%. Sedangkan untuk Barry M kurang dari 5%.
Hendro Wibowo, Sales & Marketing Director PT Multi Indocitra Tbk memproyeksikan besarnya kontribusi dari keempat produk baru tersebut akan sangat tergantung pada pasar. Menurutnya hal itu disebabkan pasar yang dinamis. “Untuk Kaila sendiri, proyeksinya kurang dari 3% (terhadap total pendapatan),” ujarnya Selasa (22/5).
Sedangkan secara keseluruhan, proyeksi dari keempat produk tersebut akan melihat pasar terlebih dahulu. Hal tersebut lantaran bisnis yang dinamis dan kompetitif.
Walaupun begitu, perusahaan upayakan penjualan melalui ritel offline dan online. Untuk offline, perusahaan memiliki 11 gerai Baby World. Untuk gerai yang berada di Mall berjumalah 16 sebelumnya berjumlah 21.
Hendro menyatakan pengurangan tersebut karena dinilai kurang berkontribusi sehingga ditutup. Sedangkan tahun ini, perusahaan belum ada rencana untuk menambah gerai kembali. “Tahun ini belum ada rencana menambah outlet lagi,” tuturnya.
Sedangkan untuk sektor online, emiten dengan kode saham MICE di Bursa Efek Indonesia ini memiliki satu, yaitu babypapaya.id.
Sampai saat ini, kontribusi penjualan dari kedua sektor retail tersebut sebesar 2%. “Saya bisa bilang, untuk keseluruhan masih kontribusi 2%. Namun, untuk perbandingannya masih lebih besar lewat offline dengan perbandingan 2:1,” jelas Hendro.
Anthony Honoris, Direktur Utama PT Multi Indocitra Tbk menambahkan untuk produk Barry M berkontribusi masih di bawah 5%.
Untuk mencapai target pertumbuhan pendapatan penjualan 20% sampai akhir tahun, perusahaan akan melakukan yang terbaik. Hendro kembali menjelaskan, penjualan melalui offline maupun online memiliki tantangan masing-masing.
Untuk penjualan online ia bilang banyak yang bermain di harga untuk meningkatkan trafic. “Banyak yang menurunkan harga sebuah produk untuk meningkatkan trafic. Hal itu dilakukan sekaligus dianggap sebagai biaya promosi,” ujarnya.
Sedangkan gerai offline, saat ini dengan kemajuan teknologi masyarakat cenderung lebih memiliki melakukan pembelian melalui telepon genggamnya.
Oleh karena itu, perusahaan akan melakukan yang terbaik saja untuk penjualan offline maupun online. “Kami punya keduanya, makanya kami akan melakukan yang terbaik saja untuk penjualan di sektor bisnis supporting tersebut,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News