kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.829   -50,00   -0,30%
  • IDX 6.451   82,82   1,30%
  • KOMPAS100 927   3,84   0,42%
  • LQ45 726   2,41   0,33%
  • ISSI 202   3,76   1,90%
  • IDX30 379   0,82   0,22%
  • IDXHIDIV20 460   2,42   0,53%
  • IDX80 105   0,30   0,29%
  • IDXV30 112   1,00   0,90%
  • IDXQ30 124   0,33   0,26%

Ini Strategi Krakatau Steel (KRAS) Hadapi Tantangan Global di Tahun 2025


Jumat, 11 April 2025 / 19:30 WIB
Ini Strategi Krakatau Steel (KRAS) Hadapi Tantangan Global di Tahun 2025
ILUSTRASI. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi tantangan di tahun 2025.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi tantangan di tahun 2025. KRAS mengaku tidak khawatir dengan Tarif Trump. 

Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk Muhammad Akbar mengatakan, pihaknya sudah terlatih untuk menghadapi sejumlah tantangan yang disebabkan oleh dinamika perdagangan ekonomi internasional.

“Jangan melihat terlalu jauh kebijakan Trump bakal meluluhlantakkan industri baja nasional,” ujarnya dalam Media Gathering di Jakarta, Jumat (11/4).

Baca Juga: Krakatau Steel (KRAS) Ekspor 11.600 Ton Baja ke Eropa

Akbar menyebutkan, kontribusi ekspor baja ke AS tehadap Produk Domestik Bruto (PDB) tak lebih dari 18%.

Selain itu, fluktuasi dolar AS juga merupakan hal yang lain terjadi di pasar global, sehingga dianggap biasa oleh pelaku industri baja. 

“Fluktuasi dolar AS yang kemarin sebelumnya, Rp 10.000 per dolar AS, Rp 12.000, naik Rp 14.000, lalu Rp 17.000 itu sudah biasa pelaku industri baja hadapi,” paparnya.

Ke depan, Krakatau Steel akan fokus meningkatkan produksi dan membangun hubungan bilateral dengan sejumlah negara lain. 

Saat ini, KRAS juga memiliki mitra dagang ke negara selain AS, seperti Italia, Spanyol, Afrika, dan Pakistan. 

Baca Juga: Setelah Tembus Pasar AS, Krakatau Steel Lakukan Ekspor Baja Canai Panas Ke Eropa

Agreement bilateral, multilateral, dan regional ini untuk memperkuat jalur perdagangan internasional,” paparnya.

Akbar mengatakan, KRAS pun fokus mengembangkan bisnis lain di luar baja. Perseroan memang berniat untuk mengembangkan kawasan industri terbesar. 

Saat ini, kata Akbar, KRAS punya konektivitas industri yang tinggi, karena terkoneksi dengan jalur kereta api, tol, hingga pelabuhan untuk distribusi.

Selain itu, Krakatau Steel juga punya anak usaha yang mengembangkan bisnis restoran, air, pelabuhan, hotel, rumah sakit, hingga pembangkit listrik. 

“Ini bukan KS tidak fokus di baja, tapi memang industri ini tidak bisa stand alone,” katanya.

Selanjutnya: Jaga NPF Tetap Terkendali, Adira Finance Terapkan Jurus Ini

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Produk Spesial Mingguan hingga 15 April 2025, Sampo Diskon Rp 19.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×