kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,30   1,66   0.18%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini siasat Adi Sarana Armada (ASSA) mengimbangi penurunan bisnis lelang mobil


Kamis, 07 Mei 2020 / 13:09 WIB
Ini siasat Adi Sarana Armada (ASSA) mengimbangi penurunan bisnis lelang mobil
ILUSTRASI. Adi Sarana Armada (ASSA) berharap masih mampu mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun ini.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) berharap masih mampu mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun ini meski ada penyebaran virus corona. Pasalnya, bisnis rental memiliki sistem business-to-business.

Hanya saja, ASSA menjadi lebih selektif dalam menerima order dari pelanggan. Presiden Direktur Adi Sarana Armada Prodjo Sunarjanto mengatakan, kebanyakan pelanggan ASSA memiliki kinerja yang solid dan mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19. Kalaupun ada pembatalan kontrak, perusahaan ini memprediksi jumlahnya tak terlalu besar atau hanya berkurang 3% dalam setahun ini.

Tapi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menekan aktivitas bisnis lelang mobil. Sekarang, aktivitas penjualan unit jasa lelang hanya tercatat sekitar 60% daripada volume saat kondisi normal.

Baca Juga: Tambah armada rental, Adi Sarana (ASSA) raih pinjaman Rp 1 triliun dari Bank Mandiri

Sebagai informasi, sepanjang tahun lalu ASSA berhasil menjual 40.000 unit mobil bekas. Biasanya, bisnis lelang berkontribusi sekitar 40% dari pendapatan ASSA. Tahun ini, Prodjo memprediksi pendapatan dari bisnis lelang hanya menyumbang 20% terhadap total pendapatan.

Nah, untuk mengganti kontribusi dari bisnis lelang yang terpangkas, ASSA memacu bisnis anyarnya yakni Anteraja, perusahaan pengiriman barang berbasis teknologi. Di tengah pandemi Covid-19, Anteraja turut merasakan dampak positif dan mencatat pertumbuhan volume pengiriman.

"Kami harapkan penurunan dari bisnis lelang bisa tertutup. Pengiriman barang Anteraja meningkat dari biasanya 100.000 parsel per hari menjadi 200.000 per hari," kata Prodjo kepada Kontan.co.id, Rabu (6/5).

Anteraja memasang target pengiriman sekitar 18 juta-20 juta paket pada tahun ini. Walaupun demikian, ASSA memilih untuk menunda rencana investasi di lini bisnis pengiriman barang.

Baca Juga: Wabah corona pengaruhi aktivitas lelang mobil Adi Sarana Armada (ASSA)

Baru-baru ini, ASSA juga menandatangani perjanjian kredit dengan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) atas fasilitas kredit sebesar Rp 1 triliun dengan jangka waktu 18 bulan. Menurut dia, ASSA ini merupakan salah satu upaya guna menjaga kestabilan cash flow di tengah pandemi.

Selanjutnya, dana ini akan dikucurkan untuk pembelian unit kendaraan rental. Pada 2020, ada sekitar 5.000 unit mobil yang harus diganti. Guna membeli armada baru, ASSA mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 1,2 triliun pada 2020.

Asal tahu saja, anggaran belanja modal tersebut sudah dipangkas dari semula Rp 2 triliun. Melihat kondisi saat ini, akhirnya ASSA memutuskan untuk menunda beberapa ekspansi dan memotong belanja modal.

Hingga Maret 2020, belanja modal sudah terserap sekitar Rp 300 miliar dengan realisasi pembelian armada baru sebanyak 2.000 unit. Sepanjang 2019, perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyewaan kendaraan, transportasi logistik, layanan pengemudi dan balai lelang otomotif ini mengantongi pendapatan sebesar Rp 2,33 triliun atau tumbuh 25,26% dari pendapatan tahun 2018 yang mencapai Rp 1,86 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×