Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot kembali melemah pada perdagangan hari ini. Koreksi rupiah terjadi usai kenaikan yield US Treasury yang melesat berkat prospek pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS).
Selasa (2/3), rupiah ditutup melemah 0,49% ke level Rp 14.325 per dolar AS. Serupa, rupiah di kurs tengah Bank Indonesia juga melemah 0,05% ke Rp 14.307 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena tekanan eksternal. Di mana, pelaku pasar mengantisipasi kemungkinan Federal Reserve mengurangi program pembelian obligasi dan surat berharga lainnya atawa quantitative easing (QE) atau tapering off.
Menurut dia, tapering off merupakan salah satu hal yang ditakutkan, sebab berkaca dari pengalaman sebelumnya memberikan dampak yang besar di pasar finansial termasuk Indonesia.
Padahal, rupiah mendapat sentimen dari domestik. Mulai dari pemberian insentif tambahan ke sektor properti dan otomotif.
Baca Juga: Tak bertenaga, rupiah ditutup melemah ke Rp 14.325 per dolar AS pada hari ini (2/3)
Ibrahim bilang, kebijakan ini merupakan langkah luar biasa yang diambil oleh pemerintah yang bertujuan untuk menggerakkan ekonomi.
Namun, sentimen tersebut belum mampu mengangkat rupiah lantaran data eksternal lebih kuat perannya. "Wajar kalau mata uang rupiah melemah cukup tajam dan mata uang rupiah dalam minggu ini bisa ke 14.500,” ujarnya, Selasa (2/3).
Ia memproyeksikan perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi dan bergerak melemah dalam rentang Rp 14.320 - Rp 14.400 per dolar AS.
Selanjutnya: IHSG hari ini ditutup menguat 0,33%, analis memprediksi besok akan bergerak terbatas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News